::-webkit-scrollbar { height:12px; width: 12px; background: #66ccFF; } ::-webkit-scrollbar-thumb { background-color: #FFcc66; -moz-border-radius: 10px; border-radius: 10px; }
Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Istimewamu, Cantik

Assalamualaikum sobat semuaa. Semoga selalu ada dalam naungan Allah SWT yaa, aamin..
Kali ini postingannya ane buat agak istimewa buat para kaum akhwat alias perempuan. Ya, karena Islam juga sangat mengistimewakan kaum perempuan. Bukan berarti kaum laki-laki dinomor duakan, tapi istimewanya laki-laki dan perempuan menempati urutan dan kriterianya masing-masing.
Tahu kan apa itu perempuan? Perempuan itu mahluk halus. Maksudnyaaa mahluk yang lemah lembut, penyayang, dan halus perasaannya. Bukan gaib ya! Memangnya kenapa sih sampai disebut istimewa? Cekidot dulu nih keistimewaan wanita!
Pertama adalah dikaruniai rahim sehingga Allah menitipkan anugerah rizki berupa anak pada seorang perempuan. Ya, sudah jelas kan kalau yang punya rahim itu di mana-mana adalah perempuan. Kenapa Allah menciptakan rahim pada seorang perempuan? Kenapa bukan laki-laki? Karena perempuan adalah mahluk yang lebih perasa dan penyayang. Dibandingkan laki-laki, perasaan perempuan bisa lebih dalam.
Kedua, doa seorang perempuan selalu mudah diijabah oleh Allah. Contohnya saja doa seorang ibu. Tahu kan dahsyatnya doa seorang ibu? Saking manjurnya, merk berbagai jenis makanan ringan, nama toko, nama perusahaan, bahkan nama kios bakso di pinggir jalan aja pakai “Doa Ibu”. Belum baca tuh “Doa Ayah”. Subhanallah sekali, guys. Yang pasti ibu itu kan seorang perempuan juga.
Ketiga, perempuan lebih dijaga dan dikawal ketat oleh Islam. Contohnya saja dalam masalah aurat. Kenapa Islam begitu mewajibkan perempuan harus menutupi seluruh anggota tubuhnya kecuali telapak tangan dan wajah? Adalah bentuk perlindungan bagi kaum perempuan. Dibalik kata kewajiban, ada benteng bagi perempuan agar tidak mudah dilecehkan oleh kaum yang tidak bertanggung jawab. Selain itu juga untuk menjaga kesehatan para akhwat tentunya. Seperti yang kita tahu sinau UV dan inframerah yang dipancarkan oleh sang surya itu kan sungguh kurang baik bagi kita. Bisa menyebabkan berbagai penyakit. Oleh karena itu, kita diperintahkan menutup bagian kulit kita.
Keempat, walaupun tidak ada nabi yang berjenis kelamin perempuan, tetapi nama-nama perempuan ada dalam Al-Qur’an. Seperti surat An-Nisa yang artinya wanita atau perempuan dan surat Maryam. Tidak ada surat yang artinya lelaki kan? hehehe..
Kelima, dibalik keberhasilan seorang laki-laki, pasti ada perempuan yang mendampingi. Cieee.. Eiits, jangan merujuk ke pasangan hidup aja. Bisa jadi perempuan itu adalah ibunya, neneknya, atau pun sahabatnya.
Nah, sudah tahu kan kalau keistimewaan perempuan itu banyak? Bangga belum jadi perempuan? Harus bangga ya guys, karena di balik kebanggaan itu, tersirat rasa syukur atas apa yang telah Allah kodratkan untuk kita sebagai kaum perempuan. Yang jelas, rasa syukur inilah yang akan membawakan berkah dan pahala bagi kita di dunia maupun akhirat.
Lalu sekarang bagaimana dengan perempuan yang tidak terima kenyataan dengan kodrat Allah? Banyak istighfar deeh, kalau ada yang begitu. Tak jarang juga kita dengar orang-orang transgender.
Dan apabila perempuan itu menyerupai laki-laki atau sebaliknya, sadar atau tidak maka orang tersebut sudah menyalahi fitrah. Menyalahi hi hi hi! Bahkan Rasul pun melaknatnya. Cekidot dulu hadist ini :
Rasulullah SAW melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki” (HR. Bukhari)
Dan satu lagi :
Rasulullah SAW melaknat laki-laki yang bertingkah laku seperti perempuan dan perempuan yang bertingkah laku seperti laki-laki” (HR. Bukhari)
Sebenarnya untuk apa mengingkari nikmat Allah? Sampai kapanpun nikmat Allah tak akan pernah ada yang bisa menandingi. Lihatlah dan rasakan berbagai keistimewaan kodrat Allah, hikmah dari kodrat Allah. Allah berfirman dalam surat Ar-Rahman ayat 13 yang artinya :
Manakah nikmat Tuhanmu yang kamu dustakan?” (QS. Ar-Rahman :13)
Ane yakin, kalau memang kita terus mengkajinya, tak akan ada orang-orang yang minder dengan jenis kelaminnya sendiri.
Miris memang kalau ane lihat perempuan-perempuan yang tomboynya sampai menandingi laki-laki. Malahan pas pertama lihat dikira laki-laki. Ingat guys, Allah tidak menyukai perempuan yang berdandan seperti laki-laki ataupun sebaliknya. Saking tidak sukanya, Allah tidak mengizinkan para orang-orang yang menyalahi fitrah itu masuk surga seperti sabda Rasulullah dalam sebuah hadist  yang artinya:
Ada tiga golongan yang tidak akan masuk surga dan tidak akan dilihat Allah pada hari kiamat. Satu, seseorang yang durhaka pada orang tuanya. Dua, wanita yang menyerupai laki-laki dan sebaliknya. Tiga, dayyuts (orang yang tidak memiliki rasa cemburu” (HR. Ahmad)
Sudah jelas-jelas keistimewaan jadi perempuan itu banyak, kenapa kok gak mau jadi perempuan? Kok malah mengingkari? Kurangnya apaa? Kalau banyak ‘korban’ transgender itu berkata akan alasan mereka melakukan perubahan jenis kelamin karena jati diri, berarti dia masih labil, sob. Ingat, jati diri bukan berarti harus mengganti, melainkan harus mengetahui.
Begitu istimewanya, ane jadi teringat percakapan antara bangsawan dari Inggris dan seorang ulama. Begini percakapannya..
Inggrs : “Mengapa wanita muslim tidak boleh disentuh oleh laki-laki lain selain yang menurut Islam halal?”
Ulama  : “Apa kau bisa menyentuh Ratu Elizabeth?”
Inggrs  : “Oh, tidak. Hanya orang-orang tertentu yang boleh menyentuhnya”
Ulama  : “Ya, begitulah wanita-wanita dalam Islam adalah ratu yang tak sembarang orang bisa menyentuhnya”
Inggrs  : “Dan mengapa wanita-wanita dalam Islam diharuskan untuk menutupi hampir seluruh tubunya? Padahal itu sangat menyulitkan menurutku”
Lalu ulama tersebut mengambil dua batang cokelat. Ia membuka bungkus salah satu coklat tersebut lalu melemparkannya ke atas tanah gembur. Begitu pun coklat yang masih terbungkus juga ia lemparkan.
Ulama  : “Jika kau diperintahkan untuk memilih salah satu dari coklat-coklat itu, mana yang akan kau ambil untuk dimakan?”
Inggrs  : “Tentu yang masih terbungkus”
Ulama  : “Mengapa kau memilihnya?”
Inggrs  : “Karena yang terbungkus lebih bersih dan memungkinkan untuk dimakan dibandingkan dengan yang kotor”
Ulama  : “Begitulah wanita-wanita muslim, akan selalu terjaga kesuciannya hingga lebih pantas dipilih”
Subhanallah yah perumpamaan sang ulama itu. Wanita-wanita Muslim sungguh dijaga dan dihormati. Perempuan muslimah adalah ratu yang suci, yang tak boleh disentuh oleh sembarang orang selain mukhrimnya.
Baiklah, mungkin sekian dulu postingan tentang istimewanya para perempuan Muslim. Jaga terus kehormatan demi akhlak dan keistimewaanmu oh ukhti. Semoga bermanfaat. Wassalamualaikum :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tujuan Hidup Adalah Ibadah

Ya, Assalamualaikum.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan nikmatNya pada umat manusia.
Kali ini, ane posting tentang tujuan hidup manusia.  Mengapa dibahas? Karena penting bagi kita tahu apa tujuan hidup yang sebenarnya itu. Tidak hanya sekedar diciptakan lalu hidup, tapi kita punya kewajiban-kewajiban dalam kehidupan.
Hidup adalah sarana mencari bekal di akhirat nanti, guys. Lalu apa sih tujuan hidup kita sebagai manusia?
Allah SWT sudah berfirman dalam surat Adz-Zariat ayat 56 yang artinya :
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar beribadah kepadaKu”
Nah, jadi sudah jelas kan kalau tujuan semua makhluk di Bumi ini adalah untuk beribadah kepada Allah. Kenapa sih, kita harus punya tujuan? Karena manusia merupakan makhluk yang paling sempurna, yang disertakan akal dan fisiknya yang sempurna pula. Agar manusia percaya diri dalam menjalani atau menyikapi kehidupan, manusia butuh tujuan. Tujuan juga sebagai pegangan hidup kita.
Jadi kalau sudah begitu, segala aktivitas kita harus dilandasi dengan niat ibadah. Tentu saja kegiatannya harus yang positif kayak pergi ke sekolah karena Allah, menuntut ilmu di manapun karena Allah, atau bekerja karena Allah. Jangan pergi karokean karena Allah, itu buahayaaa bro. Bukan pahala, yang ada malah jadi celaka.
Karena tujuan kita diciptakan adalah untuk beribadah, maka sebaiknya kita gunakan waktu kita di dunia ini untuk beribadah kepada Allah semata. Kenapa? Agar tidak ada penyesalan di kemudian hari. Jangan tunggu sampai nanti. Jangan mentang-mentang masih muda. Kita kan gak tahu umur kita sampai kapan habisnya. Yang meninggal muda aja banyak. Jadi jangan tunggu sampai nanti.
Bentuk ibadah itu ada dua. Yang pertama adalah ibadah Mahdah, dan yang kedua adalah ibadah Gaira Mahdah. Apasih? Ibadah Mahdah adalah ibadah yang hubungannya antara Allah dan manusia. Contohnya seperti shalat, berdoa, haji, dan puasa. Kalau ibadah Gaira Mahdah adalah ibadah yang hubungannya antara manusia dengan manusia. Contohnya seperti muamalat dan persaksian. Nah, tujuan dari ibadah mahdah adalah untuk menambah keislaman, keimanan, dan keselamatan kita di akhirat yang secara langsung menghubungkan kita dengan Allah SWT. Sedangkan ibadah gaira mahdah adalah untuk memperoleh kesejahteraan atau pun keselamatan di dunia dengan tetap berpegang teguh pada Allah walau caranya tidak langsung terhubung dengan Allah, melainkan lewat sesama manusia.
Sobat, karena tujuan kita diciptakan adalah beribadah pada Allah, tidak baik kalau kita gunakan hidup ini sebagai sarana berhura-hura. Hidup ini singkat, sesingkat merambatnya cahaya. Bahkan kita tidak tahu apa yang akan terjadi satu menit kemudian. Hidup penuh misteri, sob. Maka dari itu penting untuk kita mengetahui tujuan kita sendiri.
Lah, itu kan buat muslim. Kalau yang nonmuslim itu tujuannya apa?
Coba lihat lagi surat Adz-Zariyat ayat 56 di atas. Allah menciptakan manusia untuk beribadah kepadanya. Sekarang, yang disebut nonmuslim apakah itu bukan manusia? Manusia kan? Allah memerintahkan seluruh jin dan manusia untuk beribadah tanpa kecuali. Lalu mengapa umat nonmuslin tidak tahu?
Jika kita lirik lagi sejarah beberapa abad ke belakang, orang yahudi mengetahui apa tujuan mereka semua diciptakan. Dalam Al-Qur’an juga sudah dijelaskan bahwa mereka mengetahui bahkan mengiyakan. Hanya saja mereka adalah orang yahudi yang benar-benar jahil (bodoh) yang menyembunyikan kebenaran dan menggantikannya dengan kepercayaan mereka. Gak percaya? Lihat nih surat Al-Baqarah ayat 39 yang artinya :
Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami , mereka itu penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya”.
Dan surat Al-Baqarah ayat 63-64 yang artinya :
Dan (ingatkah) ketika Kami mengambil janji kamu dan Kami angkat gunung (sinai) di atasmu (seraya berfirman); Pegang teguhlah kepada apa yang telah Kami berikan kepadamu dan ingatlah apa yang ada di dalamnya, agar kamu bertaqwa. Kemudian setelah itu kamu berpaling. Maka sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmatNya kepadamu, pasti kamu termasuk orang-orang yang rugi”.
Dengan berdustanya kaum Bani Israil, mereka telah menciptakan generasi-generasi yang bahkan mempercayai tipu dayanya. Mereka sudah mengubah susunan dan persepsi Islam yang hingga saat ini mereka gunakan. Astaghfirullah..
Lalu orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan (perintah lain) yang tidak diperintahkan kepada mereka. Maka Kami Turunkan malapetaka dari langit kepada orang-orang yang zalim itu, karena mereka selalu berbuat fasik” (Q.S Al-Baqarah : 59)
Alhamdulillah kita sudah terlahir dalam keadaan Islam dan semoga saja tujuan kita juga sesuai dengan apa yang telah Islam katakan.
Jika umat nonmuslim itu terlahir dengan status yahudi karena keturunan, maka sungguh yang berdosa adalah golongan tertuanya beserta dirinya sendiri. Lho, kok beserta dirinya sendiri? Ya. Karena setelah usianya menginjak dewasa, ia tidak mencari dan mengkaji mana yang seharusnya ia anut. Bukankah setelah dewasa berarti ia sudah mulai bisa membedakan yang benar dan salah? Untuk apa dong diciptakan ilmu? Untuk apa diciptakan teknologi kalau sampai saat ini masih belum mengerti mana pegangan hidup yang sebenarnya paling benar.
Sekali lagi, dunia bukan tempat untuk ajang pamer harta, kekuasaan, atau sarana hura-hura. Gunakan dunia sebagai sarana beribadah. Karena memang itulah fungsi dunia yang sesungguhnya. Ibarat sebuah toilet yang digunakan untuk bernyanyi. Salah tempat, kan? Dimana-mana, toilet itu tempat mandi, mencuci, dan buang hadas. Bukan untuk bernyanyi. Begitu pula dunia. Bukan tempat untuk berhura-hura. Jangan salah gunakan dunia, guys.
Jika memang dunia ini sudah tidak berbatas, artinya tidak ada batas lagi antara benar dan salah, kuatkan terus iman kita. Terus pegang tujuan kita untuk beribadah agar kita tetap selamat dunia dan akhirat.
Semoga bermanfaat, aamin ^^

Wassalamualaikum :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Apakah Boleh Berpacaran?

Assalamualaikum.
Alhamdulillah masih bisa posting lagi nih pada kesempatan kali ini berkat Allah yang Maha Kuasa yang melimpahkan nikmatNya.
Nah lho, gimana setelah baca judul di atas? Apakah boleh berpacaran? Baik, kita mulai postingan ini dari akarnya yaa.
Pacaran adalah suatu fenomema sosial yang paling sering dibicarakan. Apalagi di kalangan remaja, udah booming banget kali. Tapi ternyata bukan hanya di kalangan remaja aja. Ternyata anak kecil seumuran SD aja udah ada yang berani pacaran. Waduuh, lulus aja masih lama banget, kerjaan gak ada, mau ngasih jajan pacarnya dari sopooo? Aneh dunia ini.
Apa sih itu pacaran? Alaah, jangan sok polos deh. Semua orang pasti tahu apa itu pacaran. Kalau ane tanya teman-teman di sekolah, jawabannya beragam. Tapi kalau disimpulkan, yang paling banyak adalah begini “Pacaran itu suatu hubungan yang mengikat antara dua orang berlawanan jenis yang saling memiliki perasaan cinta, di mana perasaan itu saling berbalas” ciee hahaha ane jadi pengin ketawa dengernya.
Sebenarnya pacaran itu bukan berasal dari Indonesia Negeri Kita Tercinta ini. Tapi asal muasalnya dari Prancis. Ini sebabnya kenapa Prancis dibilang negara romantis. Lalu kenapa bisa sampai di Indonesia? Namanya juga dunia, apasih yang gak bisa dicari selama berhubungan dengan manusia dan yang ada di dunia? Kita kan bisa dengan mudah mengetahui banyak budaya asing. Bahkan yang parahnya kalau kita mudah mengadopsi budaya asing seperti pacaran ini.
Kenapa sih kok orang-orang bisa pacaran? Kalo ada pertanyaan begitu, pasti dijawabnya dengan semboyan “Dari mata, turun ke hati”. Ya, apa itu? Jawabannya adalah CINTA. Karena kalau tidak ada cinta, orang-orang tidak mungkin pacaran, yang ada malah saling tawuran.
Tapi yang perlu kita ketahui, pacaran itu bukanlah realisasi cinta, melainkan realisasi nafsu. Kan sudah disebutkan di postingan sebelumnya kalau cinta itu tak perlu dekat dan lekat. Jika pacaran sudah merujuk ke dekat dan lekat, maka itu hukumnya tidak boleh. Sudah tahu tidak diperbolehkan, tapi masih saja dilakoni. Bukankah itu egois? Allah saja sudah berfirman dalam surat Al-Isra ayat 32 : “Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”.
Mengapa pacaran dibilang sebagai realisasi nafsu? Karena aktivitas pacaran memang tidak wajar menurut Islam. Dengan berpegangan tangannya, berpelukannya, berboncengannya, sampai pada sesuatu yang bertanda kutipnya. Dosa sangat itu buuu..
Walau mungkin tidak semua yang berpacaran itu macam begitu, tapi perlu diingat bahwa pacaran adalah awal dari banyaknya kasus zina. Meskipun bentuknya pacaran sehat, pacaran islami, dan model-model pacaran lainnya. Tetap aja itu hanya label. Tidak ada kata pacaran dalam Islam, Sob.
Pacaran itu tidak haram, tapi juga tidak halal. Terus apa? Ya pacaran itu bid’ah. Tahu kan bid’ah? Itu lho sesuatu yang diada-adakan. Dan sudah jelas bahwa hukum dari sesuatu yang bid’ah itu tidak boleh dan sangat tidak dianjurkan. Berarti? Pacaran itu tidak boleh guys.
Lalu kalau ada kasus pacaran islami yang berpacaran hanya untuk mengajak shalat tahajud bareng, ngaji bareng, shalat bareng karena imamnya si dia, dakwah bareng, dan segala bareng dalam beribadah gimana? Ane suka pengin ketawa mendengar kasus begituan. Kalau kita teliti lagi, tujuan dari ibadah yang mereka lakukan adalah ingin bersama-sama dengan si pacar dan ingin dicap shaleh/shalehah sama pacarnya. Right? Mungkin kalau mereka udah putus, semangat ibadahnya bisa saja berkurang karena gak bareng si pacar lagi. Kekanak-kanakkan banget kan.
Ane juga yakin, teman-teman pasti pada tahu kalau pacaran itu tidak ada dalam Islam. Terus kenapa mengada-ngadakan pacaran islami? Itu sama aja seperti ingin mewujudkan keinginan yang terlarang dengan mengatas namakan Islam. Sekali lagi, pacaran dalam Islam itu gak ada woooy, gak adaaa. Tapi kan namanya juga manusia, ada yang otaknya nyambung, ada juga yang uratnya mengkol. Yang nyambung pasti sadar dan bertobat. Lah yang uratnya mengkol? Mencari jalur biar bisa pacarannya juga mengkol, salah satunya dengan mengadakan pacaran sehat, islami, dan lain sebagainya.
Orang-orang yang berpacaran kebanyakan punya rasa takut kalau pasangannya keburu direbut orang. Hei, jodoh itu di tangan Allah. Segala bentuk rizki, entah itu uang, jodoh, nikmat, harta, nasib, semuanya ditentukan oleh Allah. Jangan takut keduluan sama orang lain, broo. Allah sudah menyediakan jodoh terbaik dan yang baik untuk kita kelak. Ingat, pacarmu bukanlah yang terbaik untukmu. Yang terbaik hanyalah dia yang  Allah ciptakan untukmu. Jodoh itu tak akan lari. Gak kayak pacar yang hobinya kaclep dan bikin kesel, right?
Tak perlu pacaran kalau teman-teman di sini menginginkan si dia. Masih ada doa yang bisa kita panjatkan. Doa lebih mulia daripada pacaran. Doa bisa lebih cepat sampai, sedangkan pacaran? Yang ada malah nambah dosa. Coba berdoa biar suatu saat rasa cinta yang kamu pendam untuk dia bisa terealisasikan di waktu yang tepat, di tempat yang tepat, dan di saat yang tepat.
Tapii jangan samakan pacaran dengan ta’aruf. Saat ada kakak mahasiswa yang mengajar di kelas ane untuk tugas menerangkan mata pelajaran agama, ia bilang bahwa pacaran dan ta’aruf itu sama. Yang beda hanya aktivitasnya. Menurut ane ini adalah pemikiran yang salah. Ta’aruf hanya sesi perkenalan sebelum melamar. Dan yang perlu diketahui dalam ta’aruf hanyalah latar belakangnya, imannya, dan hartanya. Cukup, tak usah berlebihan kenalnya. Kan kalau sudah menikah nanti tahu sendiri.
Kenapa sih kebelet banget? Sampai-sampai rasanya menjomblo itu selalu galau. Please ya, zaman udah jauh gini kok masih galau mikirin status? Jomblo itu lebih terhormat daripada mereka yang saling bersentuhan tanpa ikatan. Jangan takut kehabisan, manusia di dunia ini banyak lho. Bukan cuma dia yang dicinta aja. Bisa jadi orang yang kamu cinta sekarang, nantinya menjadi orang yang paling kamu benci.
Sudahlah, ada Allah Sang Penentu segalanya. Dia yang berhak mengatur kita sebagai umatNya. Cintailah Allah. Jangan cinta sama ciptaanNya aja. Pacaran sama Allah kok susah, tapi pacaran sama manusia sampe maunya pholephel (diambil dari kamus alay yang aslinya Forever). Forever dari mana, gan? Umur aja belon tau abisnya kapan, belaga deh pake bilang begitu.
Pacaran bukanlah jalan terbaik mengikat jodoh. Karena pacar belum tentu adalah jodoh kita. Jodoh tak perlu dicari, hanya perlu dijemput aja. Kalau memang sudah ada rasa cinta dan mampu menjemput jodoh yang telah Allah beri, silahkan datangi orang tuanya, pinta ia secara baik, dan nikahilah. Tetapi jika rasa cinta sudah tumbuh di saat diri belum ada kesiapan menikahi, ya sabar dulu. Berdoa saja supaya Allah memberi umur, rizki, dan nasib yang baik untukmu. Bukan memaksakan kehendak dengan pacaran yang tidak tentu arah. Karena Allah sudah berfirman dalam surat Ar-Rum ayat 21 yang berbunyi : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”.
Jangan takut kehabisan jodoh. Setiap manusia sudah diciptakan berpasang-pasangan sama Allah, seperti yang telah disebutkan dalam surat Adz-Dzariat ayat 49 : “Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah”.
Ingat sob, pacaran itu belum tentu jodoh. Dan jodoh belum tentu pacar kita. Jangan mau diajak pacaran. Bukankah sobat semua pingin jodohnya orang baik? Ya kalau orang yang ngajak pacaran berarti dia gak baik. Kok mau sih sama yang udah pasti menjerumuskan kita dalam api neraka?
Ada juga yang berdalih bahwa “pacaran itu kan indah?”. Aduuh teman-temanku yang dirahmati Allah, jangan tertipu dengan fatamorgana dunia deh. Segala sesuatu yang indah di dunia belum tentu indah di akhirat. Catet! Lagian buat apa melakoni  hal yang nantinya bisa buat kita sakit hati? Nah, kan kalau pacaran kebanyakannya berakhir dengan kata P-U-TU-S. Jleb rasanya kalau udah denger itu hahaha. Akhirnya apa? Susah move on hadir di mana-manaaaa. Bencana “Ngarep mantan” melanda para remaja. Padahal untuk apa sih memikirkan hal-hal yang gak jelas bingit kek gitu? Tuh isi Al-Quran belum kebahas. Mending fikirin diri sobat dulu deh daripada mikirin orang lain sampai nangis atau lupa makan. Belum tentu orang yang ditangisin itu juga nangis mikirin kita.
Coba, lebih indah mana antara jatuh cinta lalu pacaran dengan jatuh cinta tanpa pacaran? Kalau jatuh cinta lalu pacaran, endingnya belum tentu indah. Malah kemungkinan besar endingnya jelek, nyakitin, dan gak ada manfaatnya. Kalau jatuh cinta tanpa pacaran, endingnya kemungkinan besar akan bahagia. Apalagi kalau memang doa-doa yang kita panjatkan itu tersalur dan didengar oleh Allah SWT, aduuh romantis deh ah. Tapi kalau pun tidak bahagia, minimal tidak ada rasa se-sakit diputusin sama pacar. Tuh. Selain tidak menimbulkan dosa, jatuh cinta tanpa pacaran juga tidak menimbulkan akhir yang terlalu nyelekit.
Tapi gimana jika ada kasus macam mencintai seseorang yang akhirnya pacaran dengan sahabat kita? Atau bahkan dia jadian sama orang yang kita benci? Kebanyakan orang sih bilang itu adalah kesakitan yang paling sakit bingit. Alah alay! Harusnya sobat semua bisa berfikir realistis dong. Sobat wajib bersyukur kalau akhirnya orang yang sobat cinta itu pacaran sama orang lain. Oh berarti dia bukan laki-laki atau perempuan yang imannya utuh. Kalau memang orang itu beriman utuh, dia tidak mungkin pacaran. Dan dari situ sobat bisa lihat, dia bukan orang yang tepat.
Di dunia ini sudah banyak banget orang berpacaran. Malah sudah tak terhitung jumlahnya. Kita sebagai Muslim harus apa? Banyak berdoa dan tingkatkan keimanan kita aja. Karena zaman memang tengah melaju ke arah gelombang tsunami yang siap menghancurkan setiap apapun yang dilaluinya.
Jadilah remaja yang aktif dalam semua kegiatan positif. Bukan aktif dalam bidang pacaran. Malu-maluin islam saja. Memangnya yang pacaran gak malu berdua-duaan di halte? Atau pelukan malem-malem di pinggir sawah? Kasian tuh orang tuanya maluu nanti kalau tahu kelakuan anaknya begitu. Dan yang paling utama adalah malu sama Allah. Allah melihat setiap apa yang kita perbuat, guys.

Yaa mungkin sekian dulu postingan tentang pacaran ini. Semoga bisa jadi bermanfaat bagi teman-teman semua :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bagaimana dengan Cinta Islam dan Sesama Manusia?

Assalamualaikum para sahabat blogkuuh, semoga antum semua selalu berada dalam keadaan sehat wal’afiat, Aamin.
Nah, setelah kemarin-kemarin ane posting tentang pandangan Islam terhadap Valentine Day, sekarang ane akan membahas tentang C – I – N – T – A alias CINTA. Ya, cinta yang sekarang lagi marak binggow di kalangan remaja. Eh, tapi ternyata di zaman sekarang ini cinta juga sudah mulai dirasakan oleh para anak SD dan TK sekali pun. Noh, terkenal banget kan, cinta ada di mana-mana.
Apa sih definisi cinta? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cinta itu adalah kasih, sayang, belas. Tapi apa iya kalau cinta hanya sebatas mengasihi dan menyayangi? Yang tambah bingung, kok artinya “belas”? Bukankah kata “belas” itu lebih cocok disambungkan dengan belas kasihan, ya? Ini baru definisi cinta menurut negeri kita yang tercinta ini. Tapi bagaimana dengan Islam?
Jadi begini sob, menurut Ibnu Qayyim, cinta itu sulit didefinisikan. Kalau kita mencoba untuk mendefinisikan cinta, maka yang kita definisikan itu semakin kabur dan tidak jelas. Jadi, definisi dari cinta adalah cinta itu sendiri. Tuh, masih mau bilang kalau cinta adalah saling mencintai antara dua orang? Atau saling menyayangi antara orang tua dan anak? Itu salah guys. Karena cakupan cinta itu begitu luas. Gak cuma antara dua orang atau orang tua dan anak. Saking luasnya, cinta jadi gak bisa didefinisikan.
Cinta dalam Islam itu ada empat. Itu lho, yang sering kita sebut dengan cinta segiempatnya Islam. Di antaranya adalah :
  1. Cinta Ibadah, yaitu cinta yang paling mulia. Cinta ibadah ini hanya terjadi pada manusia yang mencintai Allah SWT dan Rasul-rasulNya. Kalau kita sudah merasakan adanya cinta ibadah dalam tubuh kita, maka pahala yang berlipat ganda itu akan kita dapatkan. Sudahkan sobat semua punya rasa cinta ibadah? Jangan mengaku cinta sama Allah dan Rasul kalau belum menunaikan perintahNya. Ingat teman, dalam sebuah hadits riwayat Bukhari sudah dijelaskan bahwa Allah berkata : “Jika hambaKu mendekat kepadaKu satu jengkal, maka Aku akan mendektinya satu hasta. Jika ia mendekat kepadaKu satu hasta, maka Aku akan mendekatinya satu depa. Dan jika ia mendekatiKu dengan berjalan, maka Aku akan mendekatinya dengan berlari” Subhanallah. Ayoo Tuhan kita baik banget yaa.. Gak akan ada lho manusia yang begitu.
  2. Cinta tabiat, yaitu cinta kepada keluarga, anak, diri, harta dan segalanya yang masih diperbolehkan.
  3. Cinta syirik, yaitu cinta kepada Allah dan kepada selainNya. Ini perlu ditekankan, jangan samakan Allah dengan apapun. Jangan samakan cinta kepada Allah dengan cinta pada sesuatu di dunia. Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 165 : “Dan di antara manusia ada yang menjadikan selain Allah sebagai tandingan-tandingan bagi Allah. Mereka mencintainya seperti mereka mencintai Allah..”. Intinya, kita gak boleh memiliki rasa cinta pada sesuatu dengan berlebihan kecuali pada Allah SWT.
  4. Cinta maksiat, yaitu cinta yang menyebabkan kita menjalankan apa yang diharamkan oleh Allah. Dan sungguh, cinta semacam inilah yang kebanyakan ada pada hati manusia. Astaghfirullah.. Kenapa manusia kebanyakan punya hati yang komposisinya haram? Kenapaa?? Kenapaaaa???

Lalu bagaimana dengan nasib cinta-mencintainya sesama manusia? Apakah itu haram? Apakah itu dosa?
Begini, cinta-mencintai sesama manusia termasuk dalam golongan cinta tabiat. Tetapi ane juga mengerti, kalau cinta-mencintainya anak muda pasti lebih dari apa yang sudah dipaparkan di atas. Ya, contohnya seperti yang merujuk pada pacaran, TTM-an, adik-kakak-an, kucing-kucingan.. *eh* kalau masalah pacaran, semoga kita bisa membahasnya di postingan lain yaa. Sekarang kita bahas masalah Si Marmut Merah Jambu itu dulu.
Begini, cinta adalah fitrah yang diberikan oleh Allah SWT kepada hati setiap manusia agar kehidupan manusia bisa tenang, tentram, indah, dan penuh kerukunan. Apabila tidak ada cinta, tidak akan ada pasangan suami-istri yang nantinya akan menghasilkan keturunan-keturunan manusia, tidak akan ada kedamaian, kerusuhan terjadi di mana-mana, bahkan mungkin bayi-bayi sudah banyak di tong sampah karena tiadanya rasa cinta dari sang ibu.
Subhanallah.. Begitu Maha Sempurnanya Allah menciptakan rasa cinta meski tidak tersurat. Meski tidak terlihat, namun berkat rasa cintalah keindahan terus bermunculan. Indahnya dunia karena rasa cinta manusia pada alam, indahnya beribadah karena manusia cinta pada Tuhannya, indah dipandangnya sebuah keluarga karena ada saling cintanya satu sama lain, dan masih banyak lagi.
Cinta itu fitrah? Ya, cinta adalah fitrah. Berarti tidak haram dong? Ya, cinta sama sekali tidak haram. Manusia yang memiliki rasa cinta, tidak berarti ia menyimpan sesuatu yang haram. Jadi, para teman-teman tidak berdosa jika menyimpan rasa cinta pada seseorang sekali pun. Hanya saja jangan diteruskan! Maksudnya, jangan diteruskan dengan menyalurkan rasa cinta itu jika belum siap menikah. Apalagi jika yang menyalurkannya seorang perempuan. Haduh sudahlah gawat. Mau dikemanakan harga dirinyaaa?
Ane pernah membaca buku yang di dalamnya tercantum bahwa laki-laki yang berkodrat menyatakan cinta dan mencari jodohnya. Bukan malah sebaliknya, wanita yang malah menyatakan cinta dan mencari jodohnya. Astaghfirullah.. Kalau begitu jadinya, dekatlah sudah hari kiamat. Tapi di zaman sekarang ini bagaimana? Diih, banyak bertobat deh ah.
Kembali ke cinta, cinta memang tidak diharamkan jika masih berbentuk perasaan. Karena di mahsyar nanti, yang dihisab adalah perlakuan dan amalan kita, bukan perasaan kita. Lalu bagaimana dengan cintanya ibu-bapak yang sudah berbentuk perlakuan? Itu tidak diharamkan, Sob. Kan hukumnya juga udah jelas halal lal lal jika sudah sah dengan kesaksian orang banyak di hadapan penghulu *ciee*
Kalau memang cinta dihalalkan, mengapa tidak boleh pacaran? Lagi-lagi buanyak binggow yang bertanya gitu. Cinta dan pacaran memang gak jauh. Begini lho teman-teman yang dirahmati Allah, sejak dulu cinta tidak mengharuskan dekat dan lekat. Justru jika mereka dekat, mereka akan semakin hancur dan lebur. Jika cinta adalah matahari, maka semakin kita dekat dengannya, semakin terbakar tubuh kita, dan semakin terbakar tubuh kita, semakin menjalar pula panas yang keluar dari dalamnya. Cukuplah simpan dalam hati dan salurkannya hanya dengan doa saja. InsyaAllah jika Allah mengabulkan, kita akan bersama dengan orang yang kita sebut dalam doa *ehem eheem, keselek kulit duren*. Cinta menjadi demikian indah justru ketika dua hati terpisah. Kita tak akan menyangka bahwa nantinya dipersatukan.
Masalah cinta pada manusia memang sensitif. Sekalinya digubris sedikit, pasti terdengar seru, apalagi kalau dibicarakan dengan teman-teman yang sedang merasakan cinta.
Tapi cinta juga tak perlu berlebihan. Kenapa? Karena bisa merusak. Merusak fikiran, merusak rencana, merusak iman, dan banyak merusak. Ingat kata Patrick bahwa pemujaan yang berlebihan itu tidak sehat.
Nah, sekian dulu dari ane. Semoga bermanfaat yaa, Aamin ya Rabbal ‘Alamin.

Wassalamualaikum ^^

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pilihlah Teman yang Baik

Assalamualaikum.
Semoga sahabat semua berada dalam naungan Allah SWT yaa, aamin..
Kali ini ane mau posting tentang bagaimana milih-milih teman dalam agama Islam. Eits, bukan  berarti agama Islam nyuruh kita milih-milih orang ya, jangan salah persepsi dulu. Lebih baik cuss kita langsung baca aja.
Kita punya banyak teman, baik teman yang lama, teman yang baru, teman sesaat, atau pun teman yang selalu ada. Dari sekian banyak teman, pasti udah banyak juga kan kepribadian orang-orang yang udah sobat ketahui? Ada yang baik, ada yang suka marah-marah, yang cengeng, yang pemberani, yang pemalu, penakut, yang setia kawan, yang lelet, yang suka bohong, yang jujur, dan jenis-jenis manusia lainnya.
Teman merupakan jelmaan yang gak kalah melengkapi diri. Bersama teman, banyak hal yang dilalui sama-sama. Tapi, apakah kita bisa berteman sama siapa aja? Ingat guys, karena gak semua teman itu baik. Bukan maksud suudzon ya, tapi memang tidak semua manusia itu baik. Memang dalam diri manusia itu ada sisi baik dan buruknya. Seburuk-buruknya sifat manusia, ia pasti punya sifat baiknya. Berlaku juga buat orang yang sifatnya baik, ia juga pasti punya sisi buruknya. Allah menciptakan semua itu karena Allah Maha Adil, guys.
Lho, kalau memang setiap orang punya sisi baik dan buruk, kenapa kita harus pilih-pilih teman?
Yang dimaksud ‘pilih-pilih teman’ dalam Islam adalah pilih yang akhlaknya baik, yang bisa membawa sobat ke jalur yang lurus, yang bisa membuat sobat dekat dengan Allah, yang bisa mendidik sobat juga. Karena dalam sebuah hadist disebutkan bahwa: “Sesungguhnya kawan duduk dalam rupa orang yang shalih dan kawan duduk dalam rupa yang suka maksiat adalah seumpama tukang minyak wangi dan pandai besi. Tukang minyak wangi boleh jadi akan mencipratkan minyak wangi ke badanmu, atau engkau membelinya, atau engkau mendapatkan keharuman dari dirinya. Adapun pandai besi boleh jadi memercikkan api ke bajumu atau engkau mendapati bau asap tak sedap dari dirinya” (HR Bukhari Muslim).
Sikap kita sangat ditentukan oleh lingkungan pergaulan. Peran keluarga hanya sedikit, apalagi yang keluarganya pada sibuk semua. Berabe deh.
Sadar atau nggak, sikap kita juga ditentukan oleh yang namanya teman. Kalo teman-teman kita suka pacaran, kita juga pasti akan ikut kebelet pacaran karena udah pasti kena bully jikalau kita gak punya pacar. Sebaliknya, kalo teman-teman kita suka pengajian, kita juga kan pasti akan kebawa sama sifat baiknya mereka.
Itulah sebabnya kenapa kita harus jago bin lihay cari-cari teman yang baik. Yang bisa ngajak kita ke dalam gerbang kebaikan.
Girls, teman yang baik itu bukan yang suka nemenin kamu curhat setiap hari, yang suka seru-seruan terus, yang suka nangis bareng karena senasib, dll. Bukan! Teman yang sebenarnya itu adalah mereka yang bisa ngajak kamu ke jalan yang benar, ngasih pencerahan, yang bisa buat kamu bangkit dan terus membangun diri jadi lebih baik. Catet!
Bukan berarti ini suatu pembatasan berteman. Kalo sobat mau berteman sama yang jahat, yaa silahkan aja asaaaaal sobat bisa ngebawa dia ke arah kebaikan dan meluruskan jalan dia yang udah belok, nanjak, turun itu. Karena seorang remaja itu rentan banget kan kena pergaulan yang tanpa batasnya. Apalagi di zamane zaman edan ini.
Sekarang kita lihat di kenyataan aja ya, sob. Apakah ada sekumpulan orang yang suka maksiat terus salah satu di antara mereka ikut majelis ta’lim? Gak adaaa, yang ada juga pasti habis di-bully sama gerombolannya.
Ingat, bahwa kita bisa sadar dan hilang kesadaran karena seorang teman. Buktinya, banyak orang yang benci karena hasutan temannya kan? Orang jadi gampang judge karena pengaruh teman sendiri. Wong temannya yang benci, kok kita yang gak tahu apa-apa bisa ikut-ikutan ngebenci? Tuh kaan, inilah pengaruh teman, bisa ngubah pandangan bahkan persepsi.
Intinya, pilih-pilih teman itu bukan harus milah yang cantik, ganteng, jelek, heboh, kaya, miskin, pinter, males, seru, atau nggaknya. Tapi dari akhlaknya, girls. Kalau sobat berteman dengan sekumpulan orang berjilbab, maka cepat atau lambat sobat juga pasti akan berjilbab.
Sering kan kita dengar berita bahwa teman lama kita berubah karena lingkungan barunya? Ya, itu memang real, sobat.
Teman yang baik akan membawamu pada hal-hal yang baik bagi dunia dan agama, senantiasa memberikan nasehat, dan mengingatkanmu tentang apa yang bisa membuat sobat celaka. Mereka juga bisa mengajak pada hal-hal yang mulia dan berpahala. Kalo pun sobat nggak mendapatkan kebaikan-kebaikan itu, tapi minimal kan sobat terhindar dari kemaksiatan dan kesesatan.
Sebaliknya, kalo sobat berteman dengan yang akhlaknya mayoritas jelek, jangan heran kalo sobat juga dinilai jelek sama orang lain. Sekali pun sobat nggak ikut-ikutan berakhlak jelek kayak mereka. Terbukti juga kan jika sobat berteman dengan yang imannya bobrok, sobat harus pintar-pintar menjaga diri. Ribet dah jadinya.
Rasulullah Saw aja ngejadiin teman sebagai patokan baik atau buruknya seseorang. Gak percaya? Tenaang, ada nih haditsnya : “Agama seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapa yang jadi teman dekatnya” (HR Abu Daud dan Tirmidzi).
Jadi gimana dong caranya pilih teman yang akhlaknya baik?
Sesuai dengan apa yang telah dikatakan Ibnu Qudamah Al Maqdisi: “Secara umum, hendaklah orang yang engkau pilih menjadi sahabat memiliki lima sifat berikut: orang yang berakal, memiliki akhlak yang baik, bukan orang yang fasik, bukan ahli bid’ah, dan bukan orang yang rakus akan dunia” (Mukhtasar Minhajul 2/36).
Nah, udah tahu kan sekarang bagaimana tipe teman yang baik untuk disahabati? Tapi tunggu, kalo ada pertanyaan begini “Gimana kalo kita tertipu sama penampilan?” Ini dia nih yang udah sering kita temukan di mana-mana di zaman ini. Banyak orang yang terlihat baik dan suci dari luar, tapi ia bukanlah orang yang asli baiknya. Tapi guys, kita jangan suudzon dulu. Karena sepandai-pandainya manusia menutupi bangkai, baunya akan tercium juga. Jadi, lihat dulu aja kedepannya kayak gimana. Siapa tahu dia memang baik. Tapi kalo ternyata dia memang berniat jahat, barulah dari situ kita mulai menghindarinya. Kalo bisa sih sekalian lurusin tuh jalan dan niat jahatnya dia.

Okee cukup sekian dulu nih postingan tentang teman dari ane. Semoga bermanfaat untuk sobat semua :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tutup Auratmu, Cantik

Assalamualaikum..
Alhamdulillah hari ini masih dikasih kesehatan buat bikin postingan lagi. Setelah ane posting tentang hari Valentine, sekarang ane mau ngebagi sedikit ilmu lagi buat para muslimah di manapun Anda berada, yaitu kewajiban berjilbab. Semoga bisa bermanfaat yaa :)
Begini lho, di zaman yang udah nggak tentu arahnya kemana ini jilbab udah dianggap kupper binti kudet. Yaa kan sekarang lagi musim rambut di-curly, diombre (jiaah drean catcher kali ombrean), di-smooting, dan di-full warna-warniin (pake wantex kali huhuu). Atau mungkin kan sekarang lagi zamannya baju BU NANI alias buka sana, buka sini. Masyaallah..
Girls, ane yakin sobat-sobat di sini udah pada hafal betul gimana wajibnya nutup aurat. Cuman yaa persepsi orang kan beda-beda, ada yang otaknya nyambung, ada juga yang otaknya kurang se-ons. Tahu yang otaknya kurang se-ons? Itu lhoo yang udah dikasih tahu malah mangkir dan berpegang teguh pada persepsi fikirannya yang salah lah lah laaaah! Masiih aja pura-pura gak ngerti sama kewajiban berhijab. Padahal kan Allah sudah berfirman : “Janganlah kamu mencampur adukkan kebenaran dengan kebatilan, dan janganlah kamu sembunyikan kebenaran sedangkan kamu mengetahuinya” (QS Al-Baqarah :42).
Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik” (QS Al-A’raf :26).
Begini lho, guys. Batasan-batasan aurat kita sebagai perempuan adalah mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, kecuali muka dan telapak tangan. Seperti yang udah Rasulullah bilang: "Wahai Asma, sesungguhnya perempuan itu apabila telah sampai umur (dewasa), maka tidak patut menampakkan sesuatu dari dirinya melainkan ini dan ini. Rasul berkata sambil menunjukkan muka dan telapak tangan hingga pergelangannya sendiri" (HR Abu Dawud).
Jadi udah pasti kan, selain dari pada muka dan telapak tangan, semuanya adalah AURAT. Catet!
Islam juga nggak asal-asalan aja bikin hukum wajib tutup aurat. Semuanya ada alasannya yang kuat banget. Tanpa menutup aurat, seorang perempuan dianggap tidak punya kehormatan. Lho, kenapa? Karena dengan membuka aurat, itu artinya dia mengundang para lelaki untuk melihat keseksiannya. Kalo begini sih, apa bedanya dengan pelacur? Apa pelacur punya kehormatan? Nggak kan? Bahkan dianggap rendah sama masyarakat. Gitu tuh kalo perempuan pake baju BU NANI, ngundang maksiat. Gak jarang juga kan kalo yang begini mengundang pelecehan. Yang dilecehinnya suka marah dahsyat karena gak mau dan gak ridho. Lah? Dilecehinnya gak mau tapi kok nyediain fasilitas buat dilecehin? Zamane zaman edan -_- Ada juga tuh yang membantah dan bilang “Aku gak niat buat ngundang nafsu, lagian aku masih pake baju yang sopan”. Begini nih bentuk bela diri yang paling banyak. Kalo begitu apa bedanyaa? Gak niat ngundang nafsu, tapi misalkan rambutnya yang panjang, hitam, dan berkilau itu diperlihatkan, kulitnya yang putih bersih juga diperlihatkan. Apa bedanya, apaaaaa?! Memang semua hal berawal dari niat seperti apa yang sudah disebutkan : “Sesungguhnya amal itu tergantung pada apa yang diniatkan...” (HR Bukhori).
Tapi kalo niatnya kira-kira ngelanggar agama apa itu gak dosa? Sobat semua pasti udah tahu jawabannya. Ada juga yang berdalih kalau pakai jilbab itu ribet. Hey, memang gak ada jilbab yang simpel? Zaman udah maju broo. Kalau dilihat-lihat, orang yang pakai jilbab itu bisa lebih simpel dari pada yang nggak pakai jilbab. Yang pakai jilbab gak usah pusing-pusing mikirin rambut kusut kena angin, rambut acak-acakan, rambut lepek kena matahari, dll. Tuh, lebih simpel manaaa?
Membuka aurat itu gak akan bikin sobat nambah sehat wal’afiat. Ya, survei membuktikan kalau membuka aurat itu mengundang penyakit jugaa. Contohnya aja jilbab. Ingat kawan, jilbab bukan sekedar penutup kepala yang bisa dikreasikan puter sana, puter sini. Tapi sebagai mahkota pelindungmu, girls. Dengan jilbab, sinar matahari nggak akan langsung tembus ke kulit kepala kita, sehingga mengurangi resiko kanker. Baju yang panjang-panjang juga bermanfaat untuk menghindari kita dari ancaman kanker kulit akibat sinar UV.
Dan ternyata ada yang bilang “Aku udah tutup aurat”. Ternyata bajunya ketat banget. Baju nutup aurat sih iya, tapi kalo ketat sih sama aja. Tujuan kita tutup aurat kan biar gak kelihatan auratnya. Tapi kalo pakai baju ketat yang kelihatan lekuk-lekuk tubuhnya itu apa bedanyaa? Sama-sama kelihatan dong. Dan ternyata eh ternyata nih guys, pakai baju ketat itu lebih banyak ngundang penyakitnya. Pakaian ketat bisa ngundang bercak hitam di pangkalan paha, mengakibatkan keputihan alias jamur, pegal-pegal, dan aliran darah tidak lancar. Lagian kalo pake pakaian ketat itu badan sakit-sakit lho. Belum lagi gatel-gatelnya. Bener kan? Yang jawab gak bener, itu berarti bohong, karena ane juga pernah pake dan gak enak aneud. Terasa tuh akibat-akibatnya.
Tapi ingat, misalkan sobat nggak suka yang feminim-feminim, jangan sampai sobat berpakaian layaknya laki-laki. Karena Rasulullah bersabda: "Ada tiga golongan orang yang tidak akan dipandang oleh Allah Azza Wajalla pada hari kiamat, yaitu orang yang durhaka pada orang tua, wanita yang menyerupai laki-laki, dan dayuts" (HR An-Nasai).
Ada juga  nih yang masih mangkir dan bilang kalo pake hijab itu ‘belum siap’. Helow? Emang dilamar laki pake bilang belum siap segala? Ini kewajiban girls, bukan masalah siap atau nggaknya. Di mana-mana, yang namanya kewajiban itu gak nuntut kesiapan. Siap atau pun nggak siap, tetap harus kita lakoni. Percaya deh girls, kamu cantik pake jilbab, cantik dunia dan akhirat.
Masih ada yang mangkir? Yang bilang kalo “Lebih baik gak pakai jilbab daripada pakai jilbab tapi kelakuannya nggak banget”. Seenggaknya ada usaha dong. Kalo emang perilaku teman-teman itu baik, kok gak pakai jilbab? Kok main judge orang-orang yang pakai jilbab? Begini ya, orang yang pakai jilbab itu belum tentu semuanya baik, tapi orang yang gak pakai jilbab udah dipastikan dia itu nggak baik. Catet! Jangan anggap diri lebih baik deh, ingat di dunia ini nobody’s perfect.
Begini ya, kalo sobat suka lihat acara-acara di televisi, udah pasti si pembawa acaranya itu gak berjilbab. Yang ada malah pakai baju BU NANI. Kalo bisa jangan ditiru, girls. Mereka itu bukan Islam akhirat, tapi Islam KTP doang alias ngaku-ngaku Islam padahal imannya bobrok banget. Sobat gak mau kan dibenci Allah karena imannya bobrok kayak mereka?
Nah, mungkin sekian dulu yang saya posting tentang bagaimana menutup aurat ini. Semoga otak teman-teman semua bisa nyambung, uratnya gak putus, dan bisa mencerna setiap kata di sini dengan baik. Aamin..
Jadi, yuk mari berhijab. Gak akan rugi kok :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Valentine's Day Budaya Jahiliyah

Hapening Valentine's Day (V-Day) udah jadi hajatan rutin tahunan buat teman-teman remaja. Kalo nggk ngerayain V-Day serasa ada yang urang, apalagi kalo pas V-Day nggak punya gebetan, wis abis deh di-bully sama teman-temannya. Diledekin PEJABAT alias pemuda jaman batu, alias orang kuno. Hadew, kejam nian..
Ya begitulah ukuran modern bin maju yang ada di benak teman-teman kita adalah yang berbau maksiat dan pelanggaran, contohnya pacaran dan V-Day. Nah, ngomongin V-Day diteropong dari kacamata Islam menjadi suatu hal yang puenting binti urgent wa darurat. Pertama, biar yang udah ngerayain jadi ngeh kalo V-Day penuh kepalsuan bahkan ajaran jahiliyah. Kedua, agar yang belum ngerayain, nggak berfikir untuk ngerayain, malahan berfikir untuk mendakwahkan betapa buruk dan sesatnya V-Day.
V-Day Perayaan Cinta?
Nggak sedikit teman-teman remaja yang tertipu ngerayain V-Day, katanya demi mencari cinta sejati, atau untuk sebuah simbolisasi perayaan kasih sayang. Bener atau kagak? Nah, aneh bin ajaibnya nih teman yang ngerayain V-Day, udah nggak tahu sejarah sebenarnya, abis gitu maen ngerayain aja, kan berabe aneud.
Kalo ngomongin masalah valentine, ada dua versi besar. Pertama, valentine pada masa Romawi Kuno dan kedua valentine pada masa Kristen Roma.
Di masa Romawi Kuno, "valentine" yang artinya gagah perkasa, ditunjukkan pada Nimrod dan Lupercus. Orang Romawi menyebut Nimrod dengan sebutan Lupercus. Makannya ada peringatan atau festival Lupercalia yang menurut legenda diperingati setiap tanggal 15 Februari, nah sebenarnya itu diambil dari kata Lupercur. Oya, di hari valentine biasanya Cupid sang dewa asmara. Cupid digambarkan malaikan kecil bersayap dalam keadaan bugil, biasanya bawa panah, dan siap memanah pasangan muda-mudi untuk terpanah asmara, katanya sih begicyu..
But, tahu nggak sobat, Cupid itu sebenarnya lambang Nimrod semasa kecil. Di masa mudanya, Nimrod digambarkan sebagai cowok yang cakep aneud. Karena saking guantengnya, ia banyak digandrungi kaum perempuan. Ke-handsome-an Cupid alias Nimrod ibarat daya magnet yang luar biasa dahsyatnya, sampe-sampe nggak cuman kaum hawa aja yang kena sihir, bahkan ibu kandungnya aja Semiramis juga jadi korban. Sehingga akhirnya ia mengawini anak kandungnya sendiri itu. Gubrak!
Nah, di tanggal 15 Februari, Nimrod dan ibunya mengakui kesalahan mereka. Kenapa Februari? Karena kata si empunya dongeng, bulan Februari itu sebenarnya berasal dari kata Februa yang artinya penyucian. Ya, penyucian alias pertaubatan si Nimrod dan ibunya (Catholic Encyclopedia, 1908).
Yang kedua versi Kristen Roma. Valentine adalah nama seorang Martyr Kristen yang terbunuh karena mempertahankan agamanya. Adapun gelar Saint atau Santo dikasih ke Valentine karena 'istiqamah'-nya dia mempertahankan ajaran agamanya. Konon gelar Saint (St) mempunyai kedudukan istimewa di mata agama Kristen. Karena menentang Kaisar Claudius II -rezim Rimawi saat itu-, akhirnya St.Valentine dihukum dan dibunuh pada abad ketiga, tepatnya tanggal 14 Februari 270 M. (The Standart International Dictionary, XVIII, p.5090).
Pada 496 Masehi, Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentine's Day untuk menghormati St.Valentine yang sudah mati. (The World Book Encyclopedia, 1998).
So, dari dua sejarah di atas, nggak nyambung kalo V-Day dikaitkan dengan hari perayaan cinta or kasih sayang. Kalo pun memang itu dijadikan dasar perayaan V-Day, perlu ada sebuah pertanyaan besar "Apakah itu perayaan universal, yang boleh kaum muslimin merayakannya? Ituuh...

V-Day Nggak Perlu Dirayain!
Kenapa kita berani bilang V-Day nggak perlu dirayain? Bukan karena asal beda aja kita bilang gitu, tapi karena memang ada dasarnya dari nash-nash yang ada.
Pertama, meneliti dari fakta dan sejarah yang ada, maka V-Day sama sekali nggak berurat akar dari Islam alias berasal dari umat kepercayaan agama lain. Nah, yang begitu itu, Rasulullah sudah pernah peringatkan pada kita : "Siapa saja yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka" (HR. Abu Daud dan Ahmad).
"Tidak termasuk golonganku orang-orang yang menyerupai selain golonganku" (HR At-Tirmidzi).
Kedua, V-Day secara sengaja diserangkan kepada muda-mudi muslim, agar mereka menganut faham liberalisme (kebebasan). Salah satu ekspresi yang paling sering dan kentara dari V-Day adalah aktivitas mendekati zina (pacaran). Sudah bukan rahasia lagi, kalo V-Day dijadikan ajang mulai dari ngincar gebetan yang mau ditembak, sampe urusan blind date (kencan buta). Gift kayak coklat, boneka tedy bear, dan yang lainnya adalah simbol V-Day yang katanya dijadikan lambang kasih sayang kepada sang pacar atau calon pacar. Padahal belum tentu si pacar itu bakal jadi calon suami/istrinya kelak.
So, V-Day wajib kita delete dari daftar pergaulan remaja, karena V-Day menjadi wasilah (perantara) ke pergaulan bebas alias muqodimah-nya zina. Allah dan Rasul-Nya sudah ingatkan : "Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk" (QS Al-Isra' : 32)
"Demi Allah, sungguh jika kepala salah seorang di antara kalian ditusuk dengan jarum dari besi, maka itu lebih baik daripada ia menyentuh wanita yang tidak halal baginya" (HR. Ath-Thabrani).
Dampak buruk pacaran seperti aborsi atau hamil duluan sudah bukan rahasia lagi. Bahkan pacaran bukan didominasi lagi teman remaja, anak SD aja sudah berani pacaran. Seperti kasus terakhir heboh beredarnya foto anak SMP nembak anak SD untuk dijadiin pacarnya. Dan kasus siswa SD yang mengajukan nikah dini karena hamil. Nah, apakah kasus kayak gitu mau diperburuk dengan difasilitasi acara macam V-Day?!
Ketiga, V-Day kalo masih terus-terusan dirayain oleh kaum muslimin, maka sengaja atau nggak itu artinya kita masih rela terus dijajah sama Barat. Mungkin ada yang bilang "Kalo bicara V-Day jangan dikaitkan dengan agama dong". Sekilas alasan itu kayak yang masuk akal, padahal alasan macem gini nih pertanda kalo di benak sobat muslim udah terserang virus sekularisme. Tahu kan? Itu lhoo faham yang setuju banget memisahkan agama dengan masalah kehidupan.
Tapi apa benar, V-Day nggak ada kaitannya dengan agama? Ternyata V-Day berasal dari agama Kristen dan budaya Romawi Kuno. Maka ingatlah pesan Rasulullah berikut:
"Kamu telah mengikuti sunnah orang-orang sebelum kamu sejengal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sehingga jika mereka masuk ke dalam lubang biawak, kamu tetap mengikuti mereka. Kami bertanya: Wahai Rasulullah, apakah yang engkau maksudkan itu adalah orang-orang Yahudi dan Nasrani? Baginda menjawab: Kalau bukan mereka, siapa lagi?" (HR Bukhari Muslim).
Hadist itu udah disampaikan berabad-abad yang lalu dan terbuktilah kalo mulai cara bicara kita, cara makan, dan cara ngapain aja kita, ternyata hasil contekan dari budaya Barat. Inilah yang disebut westernisasi, sekularisasi. Jadi upaya membarat-kan kaum muslimin, nggak cuman dalam hal fisik, tapi juga pemikiran. Buktu kuatnya, remaja muslim kita jadi nggak pede, takut disebut nggak gaul kalo remaja seusianya pada rame menyambut V-Day, sementara dia cuman bengong di rumah atau malah nolak V-Day.
Yakin aja baratisasi ini nggak akan berhenti cuman di situ aja, bahkan terus sampe kita yang muslim ngikutin agama mereka. Nggak percaya? Allah SWT udah mengingatkan kita dalam firman-Nya: "Tidak akan pernah rela orang-orang Yahudi dan Nasrani hingga kamu mengikuti agama mereka" (QS. Al-Baqarah : 120).
"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al-Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir setelah kamu beriman" (QS Ali Imran : 100).
Memang secara pengakuan kita nggak diajak ke Kristen atau Yahudi, tapi tingkah laku itulah yang mencerminkan kita udah mengikuti agama mereka. Sehingga wajar banget kan kalo kita udah jadi bagian dari mereka, terus diingetin, kalo tingkah polah kita udah nggak sesuai dengan Islam, terus kita ngerasa wajar-wajar aja, saat itulah kita udah sekular. Catet!
Reject V-Day!
Mungkin masih ada yang masih berkilah "Ini kan cuman perayaan aja, tapi kasih sayangnya ya kudu everyday-everywhere, gitu". Tapi persoalan nggak sesimpel itu sobat. Apa yang kamu rayakan itu bukan termasuk ajaran Islam, bahkan bertentangan dengan agama kita. Lagian kalo kamu tahu bahwa kasih sayang harus setiap hari dan di tiap tempat, ngapain musti nunggu tanggal 14 Februari? Nah lhoo..
Yes, alasan yang mengada-ngada agar teman-teman remaja tetap bisa ngerayain V-Day yang sudah terbantahkan, baik secara logis maupun nash. Buat teman-teman remaja, yuk sadar V-Day bukan untuk perayaan kita. Saatnya Reject V-Day!
Semoga bermanfaat, aamin :)

Buletin Remaja Islam
HIZBUT TAHRIR INDONESIA
Lembaga Dakwah Sekolah

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS