::-webkit-scrollbar { height:12px; width: 12px; background: #66ccFF; } ::-webkit-scrollbar-thumb { background-color: #FFcc66; -moz-border-radius: 10px; border-radius: 10px; }
Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Pilihlah Teman yang Baik

Assalamualaikum.
Semoga sahabat semua berada dalam naungan Allah SWT yaa, aamin..
Kali ini ane mau posting tentang bagaimana milih-milih teman dalam agama Islam. Eits, bukan  berarti agama Islam nyuruh kita milih-milih orang ya, jangan salah persepsi dulu. Lebih baik cuss kita langsung baca aja.
Kita punya banyak teman, baik teman yang lama, teman yang baru, teman sesaat, atau pun teman yang selalu ada. Dari sekian banyak teman, pasti udah banyak juga kan kepribadian orang-orang yang udah sobat ketahui? Ada yang baik, ada yang suka marah-marah, yang cengeng, yang pemberani, yang pemalu, penakut, yang setia kawan, yang lelet, yang suka bohong, yang jujur, dan jenis-jenis manusia lainnya.
Teman merupakan jelmaan yang gak kalah melengkapi diri. Bersama teman, banyak hal yang dilalui sama-sama. Tapi, apakah kita bisa berteman sama siapa aja? Ingat guys, karena gak semua teman itu baik. Bukan maksud suudzon ya, tapi memang tidak semua manusia itu baik. Memang dalam diri manusia itu ada sisi baik dan buruknya. Seburuk-buruknya sifat manusia, ia pasti punya sifat baiknya. Berlaku juga buat orang yang sifatnya baik, ia juga pasti punya sisi buruknya. Allah menciptakan semua itu karena Allah Maha Adil, guys.
Lho, kalau memang setiap orang punya sisi baik dan buruk, kenapa kita harus pilih-pilih teman?
Yang dimaksud ‘pilih-pilih teman’ dalam Islam adalah pilih yang akhlaknya baik, yang bisa membawa sobat ke jalur yang lurus, yang bisa membuat sobat dekat dengan Allah, yang bisa mendidik sobat juga. Karena dalam sebuah hadist disebutkan bahwa: “Sesungguhnya kawan duduk dalam rupa orang yang shalih dan kawan duduk dalam rupa yang suka maksiat adalah seumpama tukang minyak wangi dan pandai besi. Tukang minyak wangi boleh jadi akan mencipratkan minyak wangi ke badanmu, atau engkau membelinya, atau engkau mendapatkan keharuman dari dirinya. Adapun pandai besi boleh jadi memercikkan api ke bajumu atau engkau mendapati bau asap tak sedap dari dirinya” (HR Bukhari Muslim).
Sikap kita sangat ditentukan oleh lingkungan pergaulan. Peran keluarga hanya sedikit, apalagi yang keluarganya pada sibuk semua. Berabe deh.
Sadar atau nggak, sikap kita juga ditentukan oleh yang namanya teman. Kalo teman-teman kita suka pacaran, kita juga pasti akan ikut kebelet pacaran karena udah pasti kena bully jikalau kita gak punya pacar. Sebaliknya, kalo teman-teman kita suka pengajian, kita juga kan pasti akan kebawa sama sifat baiknya mereka.
Itulah sebabnya kenapa kita harus jago bin lihay cari-cari teman yang baik. Yang bisa ngajak kita ke dalam gerbang kebaikan.
Girls, teman yang baik itu bukan yang suka nemenin kamu curhat setiap hari, yang suka seru-seruan terus, yang suka nangis bareng karena senasib, dll. Bukan! Teman yang sebenarnya itu adalah mereka yang bisa ngajak kamu ke jalan yang benar, ngasih pencerahan, yang bisa buat kamu bangkit dan terus membangun diri jadi lebih baik. Catet!
Bukan berarti ini suatu pembatasan berteman. Kalo sobat mau berteman sama yang jahat, yaa silahkan aja asaaaaal sobat bisa ngebawa dia ke arah kebaikan dan meluruskan jalan dia yang udah belok, nanjak, turun itu. Karena seorang remaja itu rentan banget kan kena pergaulan yang tanpa batasnya. Apalagi di zamane zaman edan ini.
Sekarang kita lihat di kenyataan aja ya, sob. Apakah ada sekumpulan orang yang suka maksiat terus salah satu di antara mereka ikut majelis ta’lim? Gak adaaa, yang ada juga pasti habis di-bully sama gerombolannya.
Ingat, bahwa kita bisa sadar dan hilang kesadaran karena seorang teman. Buktinya, banyak orang yang benci karena hasutan temannya kan? Orang jadi gampang judge karena pengaruh teman sendiri. Wong temannya yang benci, kok kita yang gak tahu apa-apa bisa ikut-ikutan ngebenci? Tuh kaan, inilah pengaruh teman, bisa ngubah pandangan bahkan persepsi.
Intinya, pilih-pilih teman itu bukan harus milah yang cantik, ganteng, jelek, heboh, kaya, miskin, pinter, males, seru, atau nggaknya. Tapi dari akhlaknya, girls. Kalau sobat berteman dengan sekumpulan orang berjilbab, maka cepat atau lambat sobat juga pasti akan berjilbab.
Sering kan kita dengar berita bahwa teman lama kita berubah karena lingkungan barunya? Ya, itu memang real, sobat.
Teman yang baik akan membawamu pada hal-hal yang baik bagi dunia dan agama, senantiasa memberikan nasehat, dan mengingatkanmu tentang apa yang bisa membuat sobat celaka. Mereka juga bisa mengajak pada hal-hal yang mulia dan berpahala. Kalo pun sobat nggak mendapatkan kebaikan-kebaikan itu, tapi minimal kan sobat terhindar dari kemaksiatan dan kesesatan.
Sebaliknya, kalo sobat berteman dengan yang akhlaknya mayoritas jelek, jangan heran kalo sobat juga dinilai jelek sama orang lain. Sekali pun sobat nggak ikut-ikutan berakhlak jelek kayak mereka. Terbukti juga kan jika sobat berteman dengan yang imannya bobrok, sobat harus pintar-pintar menjaga diri. Ribet dah jadinya.
Rasulullah Saw aja ngejadiin teman sebagai patokan baik atau buruknya seseorang. Gak percaya? Tenaang, ada nih haditsnya : “Agama seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapa yang jadi teman dekatnya” (HR Abu Daud dan Tirmidzi).
Jadi gimana dong caranya pilih teman yang akhlaknya baik?
Sesuai dengan apa yang telah dikatakan Ibnu Qudamah Al Maqdisi: “Secara umum, hendaklah orang yang engkau pilih menjadi sahabat memiliki lima sifat berikut: orang yang berakal, memiliki akhlak yang baik, bukan orang yang fasik, bukan ahli bid’ah, dan bukan orang yang rakus akan dunia” (Mukhtasar Minhajul 2/36).
Nah, udah tahu kan sekarang bagaimana tipe teman yang baik untuk disahabati? Tapi tunggu, kalo ada pertanyaan begini “Gimana kalo kita tertipu sama penampilan?” Ini dia nih yang udah sering kita temukan di mana-mana di zaman ini. Banyak orang yang terlihat baik dan suci dari luar, tapi ia bukanlah orang yang asli baiknya. Tapi guys, kita jangan suudzon dulu. Karena sepandai-pandainya manusia menutupi bangkai, baunya akan tercium juga. Jadi, lihat dulu aja kedepannya kayak gimana. Siapa tahu dia memang baik. Tapi kalo ternyata dia memang berniat jahat, barulah dari situ kita mulai menghindarinya. Kalo bisa sih sekalian lurusin tuh jalan dan niat jahatnya dia.

Okee cukup sekian dulu nih postingan tentang teman dari ane. Semoga bermanfaat untuk sobat semua :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

thelapislegit mengatakan...

alhamdulillah karena saya mempunyai teman seperti dirimu..

Posting Komentar