Hapening Valentine's Day (V-Day)
udah jadi hajatan rutin tahunan buat teman-teman remaja. Kalo nggk ngerayain
V-Day serasa ada yang urang, apalagi kalo pas V-Day nggak punya gebetan, wis
abis deh di-bully sama teman-temannya. Diledekin PEJABAT alias pemuda jaman
batu, alias orang kuno. Hadew, kejam nian..
Ya begitulah ukuran modern bin maju
yang ada di benak teman-teman kita adalah yang berbau maksiat dan pelanggaran,
contohnya pacaran dan V-Day. Nah, ngomongin V-Day diteropong dari kacamata
Islam menjadi suatu hal yang puenting binti urgent wa darurat. Pertama, biar
yang udah ngerayain jadi ngeh kalo V-Day penuh kepalsuan bahkan ajaran
jahiliyah. Kedua, agar yang belum ngerayain, nggak berfikir untuk ngerayain,
malahan berfikir untuk mendakwahkan betapa buruk dan sesatnya V-Day.
V-Day Perayaan Cinta?
Nggak sedikit teman-teman remaja
yang tertipu ngerayain V-Day, katanya demi mencari cinta sejati, atau untuk
sebuah simbolisasi perayaan kasih sayang. Bener atau kagak? Nah, aneh bin
ajaibnya nih teman yang ngerayain V-Day, udah nggak tahu sejarah sebenarnya,
abis gitu maen ngerayain aja, kan berabe aneud.
Kalo ngomongin masalah valentine,
ada dua versi besar. Pertama, valentine pada masa Romawi Kuno dan kedua
valentine pada masa Kristen Roma.
Di masa Romawi Kuno,
"valentine" yang artinya gagah perkasa, ditunjukkan pada Nimrod dan
Lupercus. Orang Romawi menyebut Nimrod dengan sebutan Lupercus. Makannya ada
peringatan atau festival Lupercalia yang menurut legenda diperingati setiap
tanggal 15 Februari, nah sebenarnya itu diambil dari kata Lupercur. Oya, di
hari valentine biasanya Cupid sang dewa asmara. Cupid digambarkan malaikan
kecil bersayap dalam keadaan bugil, biasanya bawa panah, dan siap memanah
pasangan muda-mudi untuk terpanah asmara, katanya sih begicyu..
But, tahu nggak sobat, Cupid itu
sebenarnya lambang Nimrod semasa kecil. Di masa mudanya, Nimrod digambarkan
sebagai cowok yang cakep aneud. Karena saking guantengnya, ia banyak
digandrungi kaum perempuan. Ke-handsome-an Cupid alias Nimrod ibarat daya magnet
yang luar biasa dahsyatnya, sampe-sampe nggak cuman kaum hawa aja yang kena
sihir, bahkan ibu kandungnya aja Semiramis juga jadi korban. Sehingga akhirnya
ia mengawini anak kandungnya sendiri itu. Gubrak!
Nah, di tanggal 15 Februari, Nimrod
dan ibunya mengakui kesalahan mereka. Kenapa Februari? Karena kata si empunya
dongeng, bulan Februari itu sebenarnya berasal dari kata Februa yang artinya penyucian. Ya, penyucian
alias pertaubatan si Nimrod dan ibunya (Catholic Encyclopedia, 1908).
Yang kedua versi Kristen Roma.
Valentine adalah nama seorang Martyr Kristen yang terbunuh karena
mempertahankan agamanya. Adapun gelar Saint atau Santo dikasih ke Valentine
karena 'istiqamah'-nya dia mempertahankan ajaran agamanya. Konon gelar Saint
(St) mempunyai kedudukan istimewa di mata agama Kristen. Karena menentang
Kaisar Claudius II -rezim Rimawi saat itu-, akhirnya St.Valentine dihukum dan
dibunuh pada abad ketiga, tepatnya tanggal 14 Februari 270 M. (The Standart
International Dictionary, XVIII, p.5090).
Pada 496 Masehi, Paus Gelasius I
menjadikan upacara Romawi Kuno menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint
Valentine's Day untuk menghormati St.Valentine yang sudah mati. (The World
Book Encyclopedia, 1998).
So, dari dua sejarah di atas, nggak
nyambung kalo V-Day dikaitkan dengan hari perayaan cinta or kasih sayang. Kalo
pun memang itu dijadikan dasar perayaan V-Day, perlu ada sebuah pertanyaan
besar "Apakah itu perayaan universal, yang boleh kaum muslimin
merayakannya? Ituuh...
V-Day Nggak Perlu Dirayain!
Kenapa kita berani bilang V-Day
nggak perlu dirayain? Bukan karena asal beda aja kita bilang gitu, tapi karena
memang ada dasarnya dari nash-nash yang ada.
Pertama, meneliti dari fakta dan sejarah yang ada, maka V-Day sama
sekali nggak berurat akar dari Islam alias berasal dari umat kepercayaan agama
lain. Nah, yang begitu itu, Rasulullah sudah pernah peringatkan pada kita :
"Siapa saja yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan
mereka" (HR. Abu Daud dan Ahmad).
"Tidak termasuk golonganku
orang-orang yang menyerupai selain golonganku" (HR At-Tirmidzi).
Kedua, V-Day secara sengaja diserangkan kepada muda-mudi muslim,
agar mereka menganut faham liberalisme (kebebasan). Salah satu ekspresi yang
paling sering dan kentara dari V-Day adalah aktivitas mendekati zina (pacaran).
Sudah bukan rahasia lagi, kalo V-Day dijadikan ajang mulai dari ngincar gebetan
yang mau ditembak, sampe urusan blind
date (kencan buta). Gift
kayak coklat, boneka tedy bear, dan yang lainnya adalah simbol V-Day yang
katanya dijadikan lambang kasih sayang kepada sang pacar atau calon pacar.
Padahal belum tentu si pacar itu bakal jadi calon suami/istrinya kelak.
So, V-Day wajib kita delete dari daftar pergaulan remaja, karena
V-Day menjadi wasilah (perantara) ke pergaulan bebas alias muqodimah-nya zina.
Allah dan Rasul-Nya sudah ingatkan : "Dan janganlah kamu mendekati zina.
Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang
buruk" (QS Al-Isra' : 32)
"Demi Allah, sungguh jika
kepala salah seorang di antara kalian ditusuk dengan jarum dari besi, maka itu
lebih baik daripada ia menyentuh wanita yang tidak halal baginya" (HR.
Ath-Thabrani).
Dampak buruk pacaran seperti aborsi
atau hamil duluan sudah bukan rahasia lagi. Bahkan pacaran bukan didominasi
lagi teman remaja, anak SD aja sudah berani pacaran. Seperti kasus terakhir
heboh beredarnya foto anak SMP nembak anak SD untuk dijadiin pacarnya. Dan
kasus siswa SD yang mengajukan nikah dini karena hamil. Nah, apakah kasus kayak
gitu mau diperburuk dengan difasilitasi acara macam V-Day?!
Ketiga, V-Day kalo masih terus-terusan dirayain oleh kaum
muslimin, maka sengaja atau nggak itu artinya kita masih rela terus dijajah
sama Barat. Mungkin ada yang bilang "Kalo bicara V-Day jangan dikaitkan
dengan agama dong". Sekilas alasan itu kayak yang masuk akal, padahal
alasan macem gini nih pertanda kalo di benak sobat muslim udah terserang virus
sekularisme. Tahu kan? Itu lhoo faham yang setuju banget memisahkan agama
dengan masalah kehidupan.
Tapi apa benar, V-Day nggak ada
kaitannya dengan agama? Ternyata V-Day berasal dari agama Kristen dan budaya
Romawi Kuno. Maka ingatlah pesan Rasulullah berikut:
"Kamu telah mengikuti sunnah
orang-orang sebelum kamu sejengal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.
Sehingga jika mereka masuk ke dalam lubang biawak, kamu tetap mengikuti mereka.
Kami bertanya: Wahai Rasulullah, apakah yang engkau maksudkan itu adalah
orang-orang Yahudi dan Nasrani? Baginda menjawab: Kalau bukan mereka, siapa
lagi?" (HR Bukhari Muslim).
Hadist itu udah disampaikan berabad-abad
yang lalu dan terbuktilah kalo mulai cara bicara kita, cara makan, dan cara
ngapain aja kita, ternyata hasil contekan dari budaya Barat. Inilah yang
disebut westernisasi, sekularisasi. Jadi upaya membarat-kan kaum muslimin,
nggak cuman dalam hal fisik, tapi juga pemikiran. Buktu kuatnya, remaja muslim
kita jadi nggak pede, takut disebut nggak gaul kalo remaja seusianya pada rame
menyambut V-Day, sementara dia cuman bengong di rumah atau malah nolak V-Day.
Yakin aja baratisasi ini nggak akan
berhenti cuman di situ aja, bahkan terus sampe kita yang muslim ngikutin agama
mereka. Nggak percaya? Allah SWT udah mengingatkan kita dalam firman-Nya:
"Tidak akan pernah rela orang-orang Yahudi dan Nasrani hingga kamu
mengikuti agama mereka" (QS. Al-Baqarah : 120).
"Hai orang-orang yang beriman,
jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al-Kitab, niscaya
mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir setelah kamu beriman"
(QS Ali Imran : 100).
Memang secara pengakuan kita nggak
diajak ke Kristen atau Yahudi, tapi tingkah laku itulah yang mencerminkan kita
udah mengikuti agama mereka. Sehingga wajar banget kan kalo kita udah jadi
bagian dari mereka, terus diingetin, kalo tingkah polah kita udah nggak sesuai
dengan Islam, terus kita ngerasa wajar-wajar aja, saat itulah kita udah
sekular. Catet!
Reject V-Day!
Mungkin masih ada yang masih
berkilah "Ini kan cuman perayaan aja, tapi kasih sayangnya ya kudu
everyday-everywhere, gitu". Tapi persoalan nggak sesimpel itu sobat. Apa
yang kamu rayakan itu bukan termasuk ajaran Islam, bahkan bertentangan dengan
agama kita. Lagian kalo kamu tahu bahwa kasih sayang harus setiap hari dan di
tiap tempat, ngapain musti nunggu tanggal 14 Februari? Nah lhoo..
Yes, alasan yang mengada-ngada agar
teman-teman remaja tetap bisa ngerayain V-Day yang sudah terbantahkan, baik
secara logis maupun nash. Buat teman-teman remaja, yuk sadar V-Day bukan untuk
perayaan kita. Saatnya Reject V-Day!
Semoga bermanfaat, aamin :)
Buletin Remaja Islam
Buletin Remaja Islam
HIZBUT TAHRIR INDONESIA
Lembaga Dakwah Sekolah
0 komentar:
Posting Komentar