::-webkit-scrollbar { height:12px; width: 12px; background: #66ccFF; } ::-webkit-scrollbar-thumb { background-color: #FFcc66; -moz-border-radius: 10px; border-radius: 10px; }
Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Valentine's Day Budaya Jahiliyah

Hapening Valentine's Day (V-Day) udah jadi hajatan rutin tahunan buat teman-teman remaja. Kalo nggk ngerayain V-Day serasa ada yang urang, apalagi kalo pas V-Day nggak punya gebetan, wis abis deh di-bully sama teman-temannya. Diledekin PEJABAT alias pemuda jaman batu, alias orang kuno. Hadew, kejam nian..
Ya begitulah ukuran modern bin maju yang ada di benak teman-teman kita adalah yang berbau maksiat dan pelanggaran, contohnya pacaran dan V-Day. Nah, ngomongin V-Day diteropong dari kacamata Islam menjadi suatu hal yang puenting binti urgent wa darurat. Pertama, biar yang udah ngerayain jadi ngeh kalo V-Day penuh kepalsuan bahkan ajaran jahiliyah. Kedua, agar yang belum ngerayain, nggak berfikir untuk ngerayain, malahan berfikir untuk mendakwahkan betapa buruk dan sesatnya V-Day.
V-Day Perayaan Cinta?
Nggak sedikit teman-teman remaja yang tertipu ngerayain V-Day, katanya demi mencari cinta sejati, atau untuk sebuah simbolisasi perayaan kasih sayang. Bener atau kagak? Nah, aneh bin ajaibnya nih teman yang ngerayain V-Day, udah nggak tahu sejarah sebenarnya, abis gitu maen ngerayain aja, kan berabe aneud.
Kalo ngomongin masalah valentine, ada dua versi besar. Pertama, valentine pada masa Romawi Kuno dan kedua valentine pada masa Kristen Roma.
Di masa Romawi Kuno, "valentine" yang artinya gagah perkasa, ditunjukkan pada Nimrod dan Lupercus. Orang Romawi menyebut Nimrod dengan sebutan Lupercus. Makannya ada peringatan atau festival Lupercalia yang menurut legenda diperingati setiap tanggal 15 Februari, nah sebenarnya itu diambil dari kata Lupercur. Oya, di hari valentine biasanya Cupid sang dewa asmara. Cupid digambarkan malaikan kecil bersayap dalam keadaan bugil, biasanya bawa panah, dan siap memanah pasangan muda-mudi untuk terpanah asmara, katanya sih begicyu..
But, tahu nggak sobat, Cupid itu sebenarnya lambang Nimrod semasa kecil. Di masa mudanya, Nimrod digambarkan sebagai cowok yang cakep aneud. Karena saking guantengnya, ia banyak digandrungi kaum perempuan. Ke-handsome-an Cupid alias Nimrod ibarat daya magnet yang luar biasa dahsyatnya, sampe-sampe nggak cuman kaum hawa aja yang kena sihir, bahkan ibu kandungnya aja Semiramis juga jadi korban. Sehingga akhirnya ia mengawini anak kandungnya sendiri itu. Gubrak!
Nah, di tanggal 15 Februari, Nimrod dan ibunya mengakui kesalahan mereka. Kenapa Februari? Karena kata si empunya dongeng, bulan Februari itu sebenarnya berasal dari kata Februa yang artinya penyucian. Ya, penyucian alias pertaubatan si Nimrod dan ibunya (Catholic Encyclopedia, 1908).
Yang kedua versi Kristen Roma. Valentine adalah nama seorang Martyr Kristen yang terbunuh karena mempertahankan agamanya. Adapun gelar Saint atau Santo dikasih ke Valentine karena 'istiqamah'-nya dia mempertahankan ajaran agamanya. Konon gelar Saint (St) mempunyai kedudukan istimewa di mata agama Kristen. Karena menentang Kaisar Claudius II -rezim Rimawi saat itu-, akhirnya St.Valentine dihukum dan dibunuh pada abad ketiga, tepatnya tanggal 14 Februari 270 M. (The Standart International Dictionary, XVIII, p.5090).
Pada 496 Masehi, Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentine's Day untuk menghormati St.Valentine yang sudah mati. (The World Book Encyclopedia, 1998).
So, dari dua sejarah di atas, nggak nyambung kalo V-Day dikaitkan dengan hari perayaan cinta or kasih sayang. Kalo pun memang itu dijadikan dasar perayaan V-Day, perlu ada sebuah pertanyaan besar "Apakah itu perayaan universal, yang boleh kaum muslimin merayakannya? Ituuh...

V-Day Nggak Perlu Dirayain!
Kenapa kita berani bilang V-Day nggak perlu dirayain? Bukan karena asal beda aja kita bilang gitu, tapi karena memang ada dasarnya dari nash-nash yang ada.
Pertama, meneliti dari fakta dan sejarah yang ada, maka V-Day sama sekali nggak berurat akar dari Islam alias berasal dari umat kepercayaan agama lain. Nah, yang begitu itu, Rasulullah sudah pernah peringatkan pada kita : "Siapa saja yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka" (HR. Abu Daud dan Ahmad).
"Tidak termasuk golonganku orang-orang yang menyerupai selain golonganku" (HR At-Tirmidzi).
Kedua, V-Day secara sengaja diserangkan kepada muda-mudi muslim, agar mereka menganut faham liberalisme (kebebasan). Salah satu ekspresi yang paling sering dan kentara dari V-Day adalah aktivitas mendekati zina (pacaran). Sudah bukan rahasia lagi, kalo V-Day dijadikan ajang mulai dari ngincar gebetan yang mau ditembak, sampe urusan blind date (kencan buta). Gift kayak coklat, boneka tedy bear, dan yang lainnya adalah simbol V-Day yang katanya dijadikan lambang kasih sayang kepada sang pacar atau calon pacar. Padahal belum tentu si pacar itu bakal jadi calon suami/istrinya kelak.
So, V-Day wajib kita delete dari daftar pergaulan remaja, karena V-Day menjadi wasilah (perantara) ke pergaulan bebas alias muqodimah-nya zina. Allah dan Rasul-Nya sudah ingatkan : "Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk" (QS Al-Isra' : 32)
"Demi Allah, sungguh jika kepala salah seorang di antara kalian ditusuk dengan jarum dari besi, maka itu lebih baik daripada ia menyentuh wanita yang tidak halal baginya" (HR. Ath-Thabrani).
Dampak buruk pacaran seperti aborsi atau hamil duluan sudah bukan rahasia lagi. Bahkan pacaran bukan didominasi lagi teman remaja, anak SD aja sudah berani pacaran. Seperti kasus terakhir heboh beredarnya foto anak SMP nembak anak SD untuk dijadiin pacarnya. Dan kasus siswa SD yang mengajukan nikah dini karena hamil. Nah, apakah kasus kayak gitu mau diperburuk dengan difasilitasi acara macam V-Day?!
Ketiga, V-Day kalo masih terus-terusan dirayain oleh kaum muslimin, maka sengaja atau nggak itu artinya kita masih rela terus dijajah sama Barat. Mungkin ada yang bilang "Kalo bicara V-Day jangan dikaitkan dengan agama dong". Sekilas alasan itu kayak yang masuk akal, padahal alasan macem gini nih pertanda kalo di benak sobat muslim udah terserang virus sekularisme. Tahu kan? Itu lhoo faham yang setuju banget memisahkan agama dengan masalah kehidupan.
Tapi apa benar, V-Day nggak ada kaitannya dengan agama? Ternyata V-Day berasal dari agama Kristen dan budaya Romawi Kuno. Maka ingatlah pesan Rasulullah berikut:
"Kamu telah mengikuti sunnah orang-orang sebelum kamu sejengal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sehingga jika mereka masuk ke dalam lubang biawak, kamu tetap mengikuti mereka. Kami bertanya: Wahai Rasulullah, apakah yang engkau maksudkan itu adalah orang-orang Yahudi dan Nasrani? Baginda menjawab: Kalau bukan mereka, siapa lagi?" (HR Bukhari Muslim).
Hadist itu udah disampaikan berabad-abad yang lalu dan terbuktilah kalo mulai cara bicara kita, cara makan, dan cara ngapain aja kita, ternyata hasil contekan dari budaya Barat. Inilah yang disebut westernisasi, sekularisasi. Jadi upaya membarat-kan kaum muslimin, nggak cuman dalam hal fisik, tapi juga pemikiran. Buktu kuatnya, remaja muslim kita jadi nggak pede, takut disebut nggak gaul kalo remaja seusianya pada rame menyambut V-Day, sementara dia cuman bengong di rumah atau malah nolak V-Day.
Yakin aja baratisasi ini nggak akan berhenti cuman di situ aja, bahkan terus sampe kita yang muslim ngikutin agama mereka. Nggak percaya? Allah SWT udah mengingatkan kita dalam firman-Nya: "Tidak akan pernah rela orang-orang Yahudi dan Nasrani hingga kamu mengikuti agama mereka" (QS. Al-Baqarah : 120).
"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al-Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir setelah kamu beriman" (QS Ali Imran : 100).
Memang secara pengakuan kita nggak diajak ke Kristen atau Yahudi, tapi tingkah laku itulah yang mencerminkan kita udah mengikuti agama mereka. Sehingga wajar banget kan kalo kita udah jadi bagian dari mereka, terus diingetin, kalo tingkah polah kita udah nggak sesuai dengan Islam, terus kita ngerasa wajar-wajar aja, saat itulah kita udah sekular. Catet!
Reject V-Day!
Mungkin masih ada yang masih berkilah "Ini kan cuman perayaan aja, tapi kasih sayangnya ya kudu everyday-everywhere, gitu". Tapi persoalan nggak sesimpel itu sobat. Apa yang kamu rayakan itu bukan termasuk ajaran Islam, bahkan bertentangan dengan agama kita. Lagian kalo kamu tahu bahwa kasih sayang harus setiap hari dan di tiap tempat, ngapain musti nunggu tanggal 14 Februari? Nah lhoo..
Yes, alasan yang mengada-ngada agar teman-teman remaja tetap bisa ngerayain V-Day yang sudah terbantahkan, baik secara logis maupun nash. Buat teman-teman remaja, yuk sadar V-Day bukan untuk perayaan kita. Saatnya Reject V-Day!
Semoga bermanfaat, aamin :)

Buletin Remaja Islam
HIZBUT TAHRIR INDONESIA
Lembaga Dakwah Sekolah

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar