Alhamdulillah,
segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan nikmatNya pada umat
manusia.
Kali
ini, ane posting tentang tujuan hidup manusia.
Mengapa dibahas? Karena penting bagi kita tahu apa tujuan hidup yang
sebenarnya itu. Tidak hanya sekedar diciptakan lalu hidup, tapi kita punya
kewajiban-kewajiban dalam kehidupan.
Hidup
adalah sarana mencari bekal di akhirat nanti, guys. Lalu apa sih tujuan hidup
kita sebagai manusia?
Allah
SWT sudah berfirman dalam surat Adz-Zariat ayat 56 yang artinya :
“Aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan agar beribadah kepadaKu”
Nah,
jadi sudah jelas kan kalau tujuan semua makhluk di Bumi ini adalah untuk
beribadah kepada Allah. Kenapa sih, kita harus punya tujuan? Karena manusia
merupakan makhluk yang paling sempurna, yang disertakan akal dan fisiknya yang
sempurna pula. Agar manusia percaya diri dalam menjalani atau menyikapi
kehidupan, manusia butuh tujuan. Tujuan juga sebagai pegangan hidup kita.
Jadi
kalau sudah begitu, segala aktivitas kita harus dilandasi dengan niat ibadah. Tentu
saja kegiatannya harus yang positif kayak pergi ke sekolah karena Allah,
menuntut ilmu di manapun karena Allah, atau bekerja karena Allah. Jangan pergi
karokean karena Allah, itu buahayaaa bro. Bukan pahala, yang ada malah jadi
celaka.
Karena
tujuan kita diciptakan adalah untuk beribadah, maka sebaiknya kita gunakan
waktu kita di dunia ini untuk beribadah kepada Allah semata. Kenapa? Agar tidak
ada penyesalan di kemudian hari. Jangan tunggu sampai nanti. Jangan
mentang-mentang masih muda. Kita kan gak tahu umur kita sampai kapan habisnya.
Yang meninggal muda aja banyak. Jadi jangan tunggu sampai nanti.
Bentuk
ibadah itu ada dua. Yang pertama adalah ibadah Mahdah, dan yang kedua adalah
ibadah Gaira Mahdah. Apasih? Ibadah Mahdah adalah ibadah yang hubungannya
antara Allah dan manusia. Contohnya seperti shalat, berdoa, haji, dan puasa.
Kalau ibadah Gaira Mahdah adalah ibadah yang hubungannya antara manusia dengan
manusia. Contohnya seperti muamalat dan persaksian. Nah, tujuan dari ibadah
mahdah adalah untuk menambah keislaman, keimanan, dan keselamatan kita di
akhirat yang secara langsung menghubungkan kita dengan Allah SWT. Sedangkan ibadah
gaira mahdah adalah untuk memperoleh kesejahteraan atau pun keselamatan di
dunia dengan tetap berpegang teguh pada Allah walau caranya tidak langsung
terhubung dengan Allah, melainkan lewat sesama manusia.
Sobat,
karena tujuan kita diciptakan adalah beribadah pada Allah, tidak baik kalau
kita gunakan hidup ini sebagai sarana berhura-hura. Hidup ini singkat,
sesingkat merambatnya cahaya. Bahkan kita tidak tahu apa yang akan terjadi satu
menit kemudian. Hidup penuh misteri, sob. Maka dari itu penting untuk kita
mengetahui tujuan kita sendiri.
Lah,
itu kan buat muslim. Kalau yang nonmuslim itu tujuannya apa?
Coba
lihat lagi surat Adz-Zariyat ayat 56 di atas. Allah menciptakan manusia untuk
beribadah kepadanya. Sekarang, yang disebut nonmuslim apakah itu bukan manusia?
Manusia kan? Allah memerintahkan seluruh jin dan manusia untuk beribadah tanpa
kecuali. Lalu mengapa umat nonmuslin tidak tahu?
Jika
kita lirik lagi sejarah beberapa abad ke belakang, orang yahudi mengetahui apa
tujuan mereka semua diciptakan. Dalam Al-Qur’an juga sudah dijelaskan bahwa
mereka mengetahui bahkan mengiyakan. Hanya saja mereka adalah orang yahudi yang
benar-benar jahil (bodoh) yang
menyembunyikan kebenaran dan menggantikannya dengan kepercayaan mereka. Gak
percaya? Lihat nih surat Al-Baqarah ayat 39 yang artinya :
“Adapun orang-orang yang kafir dan
mendustakan ayat-ayat Kami , mereka itu penghuni neraka. Mereka kekal di
dalamnya”.
Dan
surat Al-Baqarah ayat 63-64 yang artinya :
“Dan (ingatkah) ketika Kami mengambil janji
kamu dan Kami angkat gunung (sinai) di atasmu (seraya berfirman); Pegang
teguhlah kepada apa yang telah Kami berikan kepadamu dan ingatlah apa yang ada
di dalamnya, agar kamu bertaqwa. Kemudian setelah itu kamu berpaling. Maka
sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmatNya kepadamu, pasti kamu
termasuk orang-orang yang rugi”.
Dengan
berdustanya kaum Bani Israil, mereka telah menciptakan generasi-generasi yang
bahkan mempercayai tipu dayanya. Mereka sudah mengubah susunan dan persepsi
Islam yang hingga saat ini mereka gunakan. Astaghfirullah..
“Lalu orang-orang yang zalim mengganti
perintah dengan (perintah lain) yang tidak diperintahkan kepada mereka. Maka
Kami Turunkan malapetaka dari langit kepada orang-orang yang zalim itu, karena
mereka selalu berbuat fasik” (Q.S Al-Baqarah : 59)
Alhamdulillah
kita sudah terlahir dalam keadaan Islam dan semoga saja tujuan kita juga sesuai
dengan apa yang telah Islam katakan.
Jika
umat nonmuslim itu terlahir dengan status yahudi karena keturunan, maka sungguh
yang berdosa adalah golongan tertuanya beserta dirinya sendiri. Lho, kok
beserta dirinya sendiri? Ya. Karena setelah usianya menginjak dewasa, ia tidak
mencari dan mengkaji mana yang seharusnya ia anut. Bukankah setelah dewasa
berarti ia sudah mulai bisa membedakan yang benar dan salah? Untuk apa dong
diciptakan ilmu? Untuk apa diciptakan teknologi kalau sampai saat ini masih
belum mengerti mana pegangan hidup yang sebenarnya paling benar.
Sekali
lagi, dunia bukan tempat untuk ajang pamer harta, kekuasaan, atau sarana
hura-hura. Gunakan dunia sebagai sarana beribadah. Karena memang itulah fungsi
dunia yang sesungguhnya. Ibarat sebuah toilet yang digunakan untuk bernyanyi.
Salah tempat, kan? Dimana-mana, toilet itu tempat mandi, mencuci, dan buang
hadas. Bukan untuk bernyanyi. Begitu pula dunia. Bukan tempat untuk
berhura-hura. Jangan salah gunakan dunia, guys.
Jika
memang dunia ini sudah tidak berbatas, artinya tidak ada batas lagi antara
benar dan salah, kuatkan terus iman kita. Terus pegang tujuan kita untuk
beribadah agar kita tetap selamat dunia dan akhirat.
Semoga
bermanfaat, aamin ^^
Wassalamualaikum
:)