Assalamualaikum
para sahabat blogkuuh, semoga antum semua selalu berada dalam keadaan sehat
wal’afiat, Aamin.
Nah,
setelah kemarin-kemarin ane posting tentang pandangan Islam terhadap Valentine
Day, sekarang ane akan membahas tentang C – I – N – T – A alias CINTA. Ya,
cinta yang sekarang lagi marak binggow di kalangan remaja. Eh, tapi ternyata di
zaman sekarang ini cinta juga sudah mulai dirasakan oleh para anak SD dan TK
sekali pun. Noh, terkenal banget kan, cinta ada di mana-mana.
Apa
sih definisi cinta? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cinta itu adalah
kasih, sayang, belas. Tapi apa iya kalau cinta hanya sebatas mengasihi dan
menyayangi? Yang tambah bingung, kok artinya “belas”? Bukankah kata “belas” itu
lebih cocok disambungkan dengan belas kasihan, ya? Ini baru definisi cinta
menurut negeri kita yang tercinta ini. Tapi bagaimana dengan Islam?
Jadi
begini sob, menurut Ibnu Qayyim, cinta itu sulit didefinisikan. Kalau kita
mencoba untuk mendefinisikan cinta, maka yang kita definisikan itu semakin kabur
dan tidak jelas. Jadi, definisi dari cinta adalah cinta itu sendiri. Tuh, masih
mau bilang kalau cinta adalah saling mencintai antara dua orang? Atau saling
menyayangi antara orang tua dan anak? Itu salah guys. Karena cakupan cinta itu
begitu luas. Gak cuma antara dua orang atau orang tua dan anak. Saking luasnya,
cinta jadi gak bisa didefinisikan.
Cinta
dalam Islam itu ada empat. Itu lho, yang sering kita sebut dengan cinta
segiempatnya Islam. Di antaranya adalah :
- Cinta Ibadah, yaitu cinta yang paling mulia. Cinta ibadah ini hanya terjadi pada manusia yang mencintai Allah SWT dan Rasul-rasulNya. Kalau kita sudah merasakan adanya cinta ibadah dalam tubuh kita, maka pahala yang berlipat ganda itu akan kita dapatkan. Sudahkan sobat semua punya rasa cinta ibadah? Jangan mengaku cinta sama Allah dan Rasul kalau belum menunaikan perintahNya. Ingat teman, dalam sebuah hadits riwayat Bukhari sudah dijelaskan bahwa Allah berkata : “Jika hambaKu mendekat kepadaKu satu jengkal, maka Aku akan mendektinya satu hasta. Jika ia mendekat kepadaKu satu hasta, maka Aku akan mendekatinya satu depa. Dan jika ia mendekatiKu dengan berjalan, maka Aku akan mendekatinya dengan berlari” Subhanallah. Ayoo Tuhan kita baik banget yaa.. Gak akan ada lho manusia yang begitu.
- Cinta tabiat, yaitu cinta kepada keluarga, anak, diri, harta dan segalanya yang masih diperbolehkan.
- Cinta syirik, yaitu cinta kepada Allah dan kepada selainNya. Ini perlu ditekankan, jangan samakan Allah dengan apapun. Jangan samakan cinta kepada Allah dengan cinta pada sesuatu di dunia. Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 165 : “Dan di antara manusia ada yang menjadikan selain Allah sebagai tandingan-tandingan bagi Allah. Mereka mencintainya seperti mereka mencintai Allah..”. Intinya, kita gak boleh memiliki rasa cinta pada sesuatu dengan berlebihan kecuali pada Allah SWT.
- Cinta maksiat, yaitu cinta yang menyebabkan kita menjalankan apa yang diharamkan oleh Allah. Dan sungguh, cinta semacam inilah yang kebanyakan ada pada hati manusia. Astaghfirullah.. Kenapa manusia kebanyakan punya hati yang komposisinya haram? Kenapaa?? Kenapaaaa???
Lalu
bagaimana dengan nasib cinta-mencintainya sesama manusia? Apakah itu haram?
Apakah itu dosa?
Begini,
cinta-mencintai sesama manusia termasuk dalam golongan cinta tabiat. Tetapi
ane juga mengerti, kalau cinta-mencintainya anak muda pasti lebih dari apa
yang sudah dipaparkan di atas. Ya, contohnya seperti yang merujuk pada pacaran,
TTM-an, adik-kakak-an, kucing-kucingan.. *eh* kalau masalah pacaran, semoga
kita bisa membahasnya di postingan lain yaa. Sekarang kita bahas masalah Si
Marmut Merah Jambu itu dulu.
Begini,
cinta adalah fitrah yang diberikan oleh Allah SWT kepada hati setiap manusia
agar kehidupan manusia bisa tenang, tentram, indah, dan penuh kerukunan.
Apabila tidak ada cinta, tidak akan ada pasangan suami-istri yang nantinya akan
menghasilkan keturunan-keturunan manusia, tidak akan ada kedamaian, kerusuhan
terjadi di mana-mana, bahkan mungkin bayi-bayi sudah banyak di tong sampah
karena tiadanya rasa cinta dari sang ibu.
Subhanallah..
Begitu Maha Sempurnanya Allah menciptakan rasa cinta meski tidak tersurat.
Meski tidak terlihat, namun berkat rasa cintalah keindahan terus bermunculan.
Indahnya dunia karena rasa cinta manusia pada alam, indahnya beribadah karena
manusia cinta pada Tuhannya, indah dipandangnya sebuah keluarga karena ada
saling cintanya satu sama lain, dan masih banyak lagi.
Cinta
itu fitrah? Ya, cinta adalah fitrah. Berarti tidak haram dong? Ya, cinta sama
sekali tidak haram. Manusia yang memiliki rasa cinta, tidak berarti ia
menyimpan sesuatu yang haram. Jadi, para teman-teman tidak berdosa jika
menyimpan rasa cinta pada seseorang sekali pun. Hanya saja jangan diteruskan!
Maksudnya, jangan diteruskan dengan menyalurkan rasa cinta itu jika belum siap
menikah. Apalagi jika yang menyalurkannya seorang perempuan. Haduh sudahlah
gawat. Mau dikemanakan harga dirinyaaa?
Ane pernah membaca buku yang di dalamnya tercantum bahwa laki-laki yang berkodrat
menyatakan cinta dan mencari jodohnya. Bukan malah sebaliknya, wanita yang
malah menyatakan cinta dan mencari jodohnya. Astaghfirullah.. Kalau begitu
jadinya, dekatlah sudah hari kiamat. Tapi di zaman sekarang ini bagaimana?
Diih, banyak bertobat deh ah.
Kembali
ke cinta, cinta memang tidak diharamkan jika masih berbentuk perasaan. Karena
di mahsyar nanti, yang dihisab adalah perlakuan dan amalan kita, bukan perasaan
kita. Lalu bagaimana dengan cintanya ibu-bapak yang sudah berbentuk perlakuan?
Itu tidak diharamkan, Sob. Kan hukumnya juga udah jelas halal lal lal jika
sudah sah dengan kesaksian orang banyak di hadapan penghulu *ciee*
Kalau
memang cinta dihalalkan, mengapa tidak boleh pacaran? Lagi-lagi buanyak binggow
yang bertanya gitu. Cinta dan pacaran memang gak jauh. Begini lho teman-teman
yang dirahmati Allah, sejak dulu cinta tidak mengharuskan dekat dan lekat.
Justru jika mereka dekat, mereka akan semakin hancur dan lebur. Jika cinta
adalah matahari, maka semakin kita dekat dengannya, semakin terbakar tubuh
kita, dan semakin terbakar tubuh kita, semakin menjalar pula panas yang keluar
dari dalamnya. Cukuplah simpan dalam hati dan salurkannya hanya dengan doa
saja. InsyaAllah jika Allah mengabulkan, kita akan bersama dengan orang yang
kita sebut dalam doa *ehem eheem, keselek kulit duren*. Cinta menjadi demikian
indah justru ketika dua hati terpisah. Kita tak akan menyangka bahwa nantinya
dipersatukan.
Masalah
cinta pada manusia memang sensitif. Sekalinya digubris sedikit, pasti terdengar
seru, apalagi kalau dibicarakan dengan teman-teman yang sedang merasakan cinta.
Tapi
cinta juga tak perlu berlebihan. Kenapa? Karena bisa merusak. Merusak fikiran,
merusak rencana, merusak iman, dan banyak merusak. Ingat kata Patrick bahwa
pemujaan yang berlebihan itu tidak sehat.
Nah,
sekian dulu dari ane. Semoga bermanfaat yaa, Aamin ya Rabbal ‘Alamin.
Wassalamualaikum
^^
0 komentar:
Posting Komentar