Alhamdulillahirabbil’alamiin,
hembusan nafas masih mengepul hari ini. Apa kabar sobat semuaa? Semoga selalu
sehat wal’afiat dan tengah berada dalam naungan Allah SWT, Amin Allahuma Amin.
“Renungan untuk
Perempuan” ciee elah rada serius tuh tittlenya hahay. Ya begitulah, postingan
kali ini mimin mau curhat sekaligus mau mawas diri, mengajak para akhwat. Melihat
banyak sekali penyelewengan yang terjadi di muka bumi menyeret kami, kaum
perempuan. Yosh, cekidot kita mulai berbicara serius dari perempuan untuk
perempuan.
Apa kabar dirimu? Masihkah memegang kuat
hormat dan martabat? Masihkah menggenggam tauladan berlandaskan iman? Apa kabar
hatimu? Masihkah ditempati oleh Allah di dalamnya?
Wahai
perempuan yang ayu rupawan, lihatlah dunia mulai tak karuan. Yang salah
dibenarkan, yang benar disalahkan. Semoga kau tak buta dengan segala yang
berpaut dengan kehidupan. Itu hanyalah sebuah godaan agar imanmu tergoyahkan.
Ya,
siapa yang tak ingin bersenang-senang dengan dunia? Hidup enak tak terikat
aturan. Bebas keluar malam menikmati dunia kelam. Menjalin kasih karena
dianggap ‘wajar’ oleh adat. Memikat seluruh kaum Adam dengan berbagai pesona
agar diakui bahwa diri memang idaman. Meninggalkan agama karena dianggap
ketinggalam zaman. Mencoba hal-hal baru agar dianggap paling tahu. Sungguh disayangkan
hal-hal yang demikian sebenarnya hanya bualan.
Akhwat,
jangan rusak dirimu dengan segala macam kebodohan. Ingat bahwa kau harus teguh
iman. Jangan galakkan nafsumu hanya untuk kesenangan memuakkan. Jangan kotori
nama baik dengan kelakuan yang sangat mengacaukan. Jangan sakiti darah hati
yang melahirkan. Jangan hilangkan aset kehormatan.
Betapa
marahnya Yang Menciptakan, jika melihat jiwa hancur berantakan. Hilang akal
kenormalan, hilang sifat kemoralan. Yang sebenarnya harus kau tahu, kaum
perempuan adalah kualitas kehidupan. Jika ia baik, maka tak menutup kemungkinan
dunia pun ikut perbaikan.
Akhwat,
ada hal yang begitu penting dalam dirimu. Ia terkandung dalam darah untuk
melanjutkan generasi baru. Ya, di rahimmu. Persembahkan itu untuk rizki jodohmu,
kelak. Jangan biarkan seorang pun menjamah. Itu bukan haknya. Pun jika itu
terjadi, sungguh hancur duniamu, kelam masa depanmu, hilang kehormatanmu, berlumur
dosalah kamu, malu keluargamu, penuh sesallah hatimu. Jangan, jangan biarkan
itu.
Jaga
syurgamu, ukhti. Jaga keselamatan dunia dan akhiratmu. Sesungguhnya tidak ada
jaminan menjaga dosa kehidupan. Jadi berkacalah demi masa depan. Masa depan
yang nyata, atau pun yang fana. Berikan contoh terbaik, bukan terburuk. Berikan
kesan kesucian, bukan kehinaan. Berikan kalimat pendidikan, bukan keromantisan.
Berikan langkah menjauhi, bukan menggodai.
Simpan
nama Allah dalam hatimu, ingat agamamu, laksanakan apa yang menjadi dasar
imanmu. Jika tidak bisa menyelamatkan, setidaknya jangan mengacaukan. Memang tak
ada yang sempurna di dunia. Manusia cacat dengan segala keterbatasan. Cacat moral,
cacat iman, cacat akal. Tapi tak seharusnya kita membiarkan diri menjadi cacat
sepenuhnya. Cobalah jadi perempuan sempurna meski tak ada kesempurnaan yang berarti.
Itulah yang akan menjadi landasan kekuatan diri agar tak terjerumus pada
kegelapan duniawi.
Memang
apa untungnya mengikuti nafsu yang menggebu? Bukankah itu akan menjadi bahan
celakanya dirimu? Kemana hasrat menjunjung tinggi harga diri selama ini? Jika kaum
perempuan zaman dahulu mati-matian menjaga, lalu kenapa kaum yang sekarang
mati-matian ingin memberi? Astaghfirullaahal’azhim. Inikah yang disebut dunia
ujung tanduk? Jangan mau diperbudak zaman. Jangan mau kembali pada kebodohan. Jangan
mau memberikan apa yang tak seharusnya mereka dapatkan.
Ya
Allah, ampunilah dosa kami. Lindungi kami dari segala macam yang mencelakakan. Bimbing
kami pada jalan-Mu. Naungi kami dengan rahmat-Mu. Semoga kami tak ikut
merasakan hancurnya dunia yang menyakitkan itu. Semoga Engkau menyelamatkan
kami dari segala tipu daya. Semoga bukan kami yang termasuk dalam penghuni
neraka, dimana kebanyakannya adalah wanita. Amin Allahuma Amin.
Astaghfirullaahal’azhim,
astaghfirullaahal’azhim, astaghfirullaahal’azhim.
Ya, sekian renungannya.
Semoga bisa menjadi bahan pertimbangan dan pemikiran untuk menjadi perempuan
yang lebih baik di hadapan Allah SWT. Bukan maksud menggurui, karena mungkin
saya juga masih banyak salah dalam menjalani kehidupan sebagai perempuan. Mimin
hanya ingin sharing pemikiran aja. Semoga kita bisa menjadi penerus yang tetap
memegang iman kita.
Akhirul kata,
terimakasih sudah meluangkan waktu untuk berenung bersama mimin muehehe..
Wassalamualaikum Wr.Wb.