::-webkit-scrollbar { height:12px; width: 12px; background: #66ccFF; } ::-webkit-scrollbar-thumb { background-color: #FFcc66; -moz-border-radius: 10px; border-radius: 10px; }
Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Renungan untuk Perempuan

Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirabbil’alamiin, hembusan nafas masih mengepul hari ini. Apa kabar sobat semuaa? Semoga selalu sehat wal’afiat dan tengah berada dalam naungan Allah SWT, Amin Allahuma Amin.
“Renungan untuk Perempuan” ciee elah rada serius tuh tittlenya hahay. Ya begitulah, postingan kali ini mimin mau curhat sekaligus mau mawas diri, mengajak para akhwat. Melihat banyak sekali penyelewengan yang terjadi di muka bumi menyeret kami, kaum perempuan. Yosh, cekidot kita mulai berbicara serius dari perempuan untuk perempuan.

           Apa kabar dirimu? Masihkah memegang kuat hormat dan martabat? Masihkah menggenggam tauladan berlandaskan iman? Apa kabar hatimu? Masihkah ditempati oleh Allah di dalamnya?
Wahai perempuan yang ayu rupawan, lihatlah dunia mulai tak karuan. Yang salah dibenarkan, yang benar disalahkan. Semoga kau tak buta dengan segala yang berpaut dengan kehidupan. Itu hanyalah sebuah godaan agar imanmu tergoyahkan.
Ya, siapa yang tak ingin bersenang-senang dengan dunia? Hidup enak tak terikat aturan. Bebas keluar malam menikmati dunia kelam. Menjalin kasih karena dianggap ‘wajar’ oleh adat. Memikat seluruh kaum Adam dengan berbagai pesona agar diakui bahwa diri memang idaman. Meninggalkan agama karena dianggap ketinggalam zaman. Mencoba hal-hal baru agar dianggap paling tahu. Sungguh disayangkan hal-hal yang demikian sebenarnya hanya bualan.
Akhwat, jangan rusak dirimu dengan segala macam kebodohan. Ingat bahwa kau harus teguh iman. Jangan galakkan nafsumu hanya untuk kesenangan memuakkan. Jangan kotori nama baik dengan kelakuan yang sangat mengacaukan. Jangan sakiti darah hati yang melahirkan. Jangan hilangkan aset kehormatan.
Betapa marahnya Yang Menciptakan, jika melihat jiwa hancur berantakan. Hilang akal kenormalan, hilang sifat kemoralan. Yang sebenarnya harus kau tahu, kaum perempuan adalah kualitas kehidupan. Jika ia baik, maka tak menutup kemungkinan dunia pun ikut perbaikan.
Akhwat, ada hal yang begitu penting dalam dirimu. Ia terkandung dalam darah untuk melanjutkan generasi baru. Ya, di rahimmu. Persembahkan itu untuk rizki jodohmu, kelak. Jangan biarkan seorang pun menjamah. Itu bukan haknya. Pun jika itu terjadi, sungguh hancur duniamu, kelam masa depanmu, hilang kehormatanmu, berlumur dosalah kamu, malu keluargamu, penuh sesallah hatimu. Jangan, jangan biarkan itu.
Jaga syurgamu, ukhti. Jaga keselamatan dunia dan akhiratmu. Sesungguhnya tidak ada jaminan menjaga dosa kehidupan. Jadi berkacalah demi masa depan. Masa depan yang nyata, atau pun yang fana. Berikan contoh terbaik, bukan terburuk. Berikan kesan kesucian, bukan kehinaan. Berikan kalimat pendidikan, bukan keromantisan. Berikan langkah menjauhi, bukan menggodai.
Simpan nama Allah dalam hatimu, ingat agamamu, laksanakan apa yang menjadi dasar imanmu. Jika tidak bisa menyelamatkan, setidaknya jangan mengacaukan. Memang tak ada yang sempurna di dunia. Manusia cacat dengan segala keterbatasan. Cacat moral, cacat iman, cacat akal. Tapi tak seharusnya kita membiarkan diri menjadi cacat sepenuhnya. Cobalah jadi perempuan sempurna meski tak ada kesempurnaan yang berarti. Itulah yang akan menjadi landasan kekuatan diri agar tak terjerumus pada kegelapan duniawi.
Memang apa untungnya mengikuti nafsu yang menggebu? Bukankah itu akan menjadi bahan celakanya dirimu? Kemana hasrat menjunjung tinggi harga diri selama ini? Jika kaum perempuan zaman dahulu mati-matian menjaga, lalu kenapa kaum yang sekarang mati-matian ingin memberi? Astaghfirullaahal’azhim. Inikah yang disebut dunia ujung tanduk? Jangan mau diperbudak zaman. Jangan mau kembali pada kebodohan. Jangan mau memberikan apa yang tak seharusnya mereka dapatkan.
Ya Allah, ampunilah dosa kami. Lindungi kami dari segala macam yang mencelakakan. Bimbing kami pada jalan-Mu. Naungi kami dengan rahmat-Mu. Semoga kami tak ikut merasakan hancurnya dunia yang menyakitkan itu. Semoga Engkau menyelamatkan kami dari segala tipu daya. Semoga bukan kami yang termasuk dalam penghuni neraka, dimana kebanyakannya adalah wanita. Amin Allahuma Amin.
Astaghfirullaahal’azhim, astaghfirullaahal’azhim, astaghfirullaahal’azhim.
 
Ya, sekian renungannya. Semoga bisa menjadi bahan pertimbangan dan pemikiran untuk menjadi perempuan yang lebih baik di hadapan Allah SWT. Bukan maksud menggurui, karena mungkin saya juga masih banyak salah dalam menjalani kehidupan sebagai perempuan. Mimin hanya ingin sharing pemikiran aja. Semoga kita bisa menjadi penerus yang tetap memegang iman kita.
Akhirul kata, terimakasih sudah meluangkan waktu untuk berenung bersama mimin muehehe..
Wassalamualaikum Wr.Wb.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar